Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Airbnb berkolaborasi dengan UNESCO meluncurkan Program Duta Budaya di Bali. Program ini bertujuan untuk memberdayakan para tuan rumah Airbnb dan pemilik homestay lokal menjadi duta budaya. Mereka dapat memperkenalkan kekayaan tradisi, warisan budaya, dan keindahan alam Bali kepada wisatawan melalui edukasi dan cara bercerita yang autentik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Duta Budaya di Bali terinspirasi dari hasil studi Airbnb bahwa wisatawan di wilayah Asia-Pasifik sangat antusias untuk mengulik dan merasakan pengalaman budaya lokal, serta mendukung pelestarian aset budaya. Amanpreet Bajaj, General Manager Airbnb di Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan mengatakan ini adalah bagian dari komitmen untuk mendukung perjalanan yang bertanggung jawab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Selain itu mempererat hubungan antara tuan rumah lokal dan wisatawan, serta memperkaya pengalaman mereka dengan kearifan lokal dan budaya yang autentik,” katanya dalam keterangan tertulis.
Sementara untuk memastikan program ini mencerminkan warisan budaya Bali, UNESCO bekerja sama dengan mitra kerja, Via Via Travel, melakukan pemetaan budaya di lima wilayah, yaitu Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung. Pemetaan yang dilakukan dari bulan Agustus hingga Desember ini mencakup beberapa aspek seperti kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi, serta situs bersejarah. Dengan pemetaan tersebut tidak hanya menonjolkan ciri khas Bali yang paling terkenal, tetapi juga mengangkat harta budaya yang perlu lebih dikenal oleh publik.
Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur dan Perwakilan Kantor Regional UNESCO Jakarta mengatakan warisan budaya Bali adalah harta yang mencerminkan perjalanan panjang, tradisi, kreativitas dan perjuangan selama berabad-abad.
"Inisiatif ini untuk memastikan warisan budaya Bali dapat dibagikan dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab. Pada akhirnya dapat membangkitkan kebanggaan terhadap budaya lokal serta mendukung pariwisata berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi komunitas lokal," ujarnya.
Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri para pemilik homestay dan UMKM untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bali kepada para pengunjung.
Hasil dari pemetaan budaya akan dibagikan kepada 75 pemilik homestay Airbnb dan 50 UMKM pariwisata melalui lokakarya online dan sesi pendampingan kelompok secara khusus. Melalui lokakarya tersebut, tuan rumah dan UMKM lebih percaya diri memperkenalkan budaya Bali kepada wisatawan.
Ketua komunitas tuan rumah Airbnb di Bali, Ayu Martiasih, sangat antusias membagikan budaya Bali dengan wisatawan. "Program ini menekankan peran penting kami yaitu sebagai duta budaya lokal, dan akan memberikan kepercayaan diri lebih bagi tuan rumah dalam memperkenalkan warisan dan tradisi unik Bali kepada para wisatawan,” ujar Ayu.
Setelah pemetaan dan lokakarya, UNESCO dan Airbnb akan merilis panduan komprehensif untuk pemilik homestay dan UMKM pada tahun 2025. Panduan ini akan menjadi alat penting dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan melestarikan warisan budaya Bali. Panduan untuk wisatawan juga akan tersedia bagi mereka yang tertarik untuk melestarikan aset budaya dan sejarah di Asia-Pasifik.
Pilihan editor: 5 Kiat Memilih Kamar Airbnb agar Tidak Kecewa