Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kereta Api Wisata (KAI Wisata) menggelar festival band untuk para pelajar di area bangunan bersejarah Lawang Sewu, Semarang, Ahad, 25 Agustus 2024. Festival musik ini digelar untuk merayakan kreativitas dan bakat generasi muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KAI Wisata menghadirkan acara ini sebagai wadah apresiasi bagi pelajar untuk mengembangkan bakat mereka," kata Direktur Operasi KAI Wisata, Wawan Ariyanto, Kamis, 22 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival ini dimeriahkan dengan pertunjukan yang menampilkan talenta-talenta muda berbakat. Acara ini tidak hanya menampilkan Parade Band KBPS (Komunitas Band Pop Semarang) tetapi juga dimeriahkan oleh Nabila Zee Dancer dan Nabila Zee Kids Dancer, yang semakin menambah semarak suasana.
“Festival ini tidak hanya menjadi ajang pesta musik tetapi juga sebagai wadah apresiasi dan pengembangan bakat pelajar di bidang musik,” kata dia.
Juri tamu spesial untuk acara tahun ini adalah Mentik Wangii, yang dikenal luas akan kepiawaiannya dalam dunia musik dan komedi. Peserta festival berkompetisi memperebutkan total hadiah sebesar Rp 4,5 juta.
“KAI Wisata memberikan penghargaan bagi tiga pemenang terbaik sebagai bentuk penghargaan terhadap para pelajar yang telah menunjukan bakat terbaiknya,” kata dia.
KAI Wisata berharap dapat menyelenggarakan acara serupa setiap tahun dan terus mendukung perkembangan seni dan budaya di kalangan pelajar.
Sejarah Lawang Sewu
Lawang Sewu merupakan salah satu gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia yang dikelola oleh KAI Wisata. Gedung ini awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 meter persegi. Bangunan utama muai dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Adapun bangunan tambahan dibangun sekitar 1916 dan selesai tahun 1918.
Saat ini Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia, termasuk mesin Edmonson, mesin hitung, mesin tik, replika lokomotif uap, surat berharga dan lain-lain.
Pilihan Editor: Melancong di Sekitar Semarang, Setelah Lawang Sewu ke Mana Lagi?