Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Asian Games 2018 sudah di depan mata, tetapi banyak pelaku usaha belum menampilkan ikon Betawi di tempat usahanya. Di Jakarta Selatan, misalnya, restoran maupun penginapan di sana masih kering dari sentuhan dan nuansa Betawi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal imbauan untuk menampilkan ikon Betwi itu sudah lama disampaikan lewat Pergub 11/2017. Pengawas dan Pembina Industri Pariwisata Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Jakarta Selatan Masri Sabar mengingatkan ikon Betawi perlu ditampilkan untuk memberikan daya ingat dan daya pikat terhadap jati diri Kota Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ikon Budaya Betawi penting ditampilkan di tiap aktivitas pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat,” kata dia saat dihubungi, Kamis, 19/7. Artinya, tanpa harus ada event sebesar Asian Games pun ikon itu sudah selayaknya diketengahkan.
Berdasar pantauan di Jakarta Selatan, tak banyak dijumpai ikon Betawi di tempat-tempat usaha. Banyak restoran, penginapan, dan kios. Penelusuran dilakukan sepanjang Jalan Antasari, Jalan Kemang Raya, Jalan Kemang Selatan, Jalan Benda, hingga Ampera.
"Aturan itu memang sifatnya himbauan, tetapi ada baiknya tetap dikerjakan," kata Masri.
Dalam ketentuan yang ditetapkan pada 1 Februari 2017, ikon Budaya Betawi terdiri atas delapan benda, yaitu: Ondel-Ondel, Kembang Kelapa, Ornamen Gigi Balang, Baju Sadariah, Kebaya Kerancang, Batik Betawi, Kerak Telur, dan Bir Pletok.
Dalam pergub juga terlampir penjelasan mengenai deskripsi, makna filosofis, keterangan fungsi, penggunaan, bentuk dan desain setiap ikon. Misalnya kriteria untuk topeng ondel-ondel laki-laki , harus erwarna merah, alis hitam tebal, berkumis, dan terlihat ramah.
Sementara itu untuk topeng ondel-ondel perempuan, wajahnya berwarna putih, bermata hitam sayu, alis hitam melengkung, bulu mata lentik, bibir merah, telinga bergiwang atau beranting, dan jidatnya bermahkota.
ANTARA