Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Bali Masuk Daftar 15 Destinasi Dunia yang Tidak Layak Didatangi pada 2025, Kenapa?

Daftar ini bukan anjuran melakukan boikot terhadap Bali dan 14 destinasi lain, tapi langkah pertama untuk meringankan masalah adalah mengakuinya.

19 November 2024 | 16.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Situs panduan perjalanan Fodor's mengungkap 15 destinasi wisata di dunia yang tidak layak untuk dikunjungi pada 2025. Salah satu di antara destinasi "No List" itu adalah Bali yang berada di puncak daftar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Independent.co.uk, Fodor's menempatkan Bali di posisi paling atas daftar ini karena pulau ini dianggap mengalami overtourism atau pariwisata yang berlebihan. Hal itu menimbulkan dampak buruk bagi destinasi dan wisatawannya, salah satunya dampak itu adalah sampah plastik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan 5,3 juta pengunjung internasional pada 2023, pantai-pantai Bali yang dulunya murni kini terkubur di bawah hampir 303.000 ton sampah plastik, kata para ahli di situs tersebut. Mereka juga menuliskan bahwa industri pariwisata dan lingkungan alam Bali terikat dalam hubungan yang rapuh dan melingkar. Perekonomian Bali tumbuh subur berkat keramahtamahan, yang bergantung pada kesehatan lanskap alamnya.

Dampak Pariwisata Berlebihan

Kristin Winkaffe, seorang ahli perjalanan berkelanjutan, mengatakan bahwa pariwisata yang berlebihan memengaruhi inti kehidupan orang Bali.

"Tanpa perubahan,kita tidak hanya mempertaruhkan pemandangan yang indah, kita berisiko kehilangan identitas budaya itu sendiri," kata dia.

Hal yang sama diungkapkan Marta Soligo, asisten profesor di William F. Harrah College of Hospitality di University of Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa pariwisata di tempat itu menekankan pada pertumbuhan ekonomi dan memprioritaskan keuntungan jangka pendek daripada keberlanjutan jangka panjang.

“Penting juga untuk merenungkan kualitas kehidupan sehari-hari penduduk karena sering kali menimbulkan isu-isu seperti meningkatnya biaya hidup, polusi suara, dan kemacetan lalu lintas, yang sudah terjadi di Bali,” kata Soligo. “Selain itu, pariwisata yang berlebihan dapat memperburuk hubungan yang saling bertentangan antara wisatawan dan penduduk karena kurangnya rasa hormat pengunjung terhadap masyarakat setempat dan penduduk setempat merasa kewalahan oleh keramaian.”

Sebelumnya, Bali masuk dalam No List Fodor's pada 2020.

Destinasi No List

Selain Bali, ada 14 destinasi lain yang masuk daftar No List 2025. Wisata petualangan ke Gunung Everest juga diperingatkan karena volume sampah dan risiko bagi pekerja lokal. Barcelona, Mallorca, dan Kepulauan Canary disebut sebagai destinasi Eropa yang penduduk lokalnya tidak menginginkan turis karena protes pariwisata musim panas ini, sementara Venesia dan Lisbon masuk dalam daftar untuk biaya masuk wisatawan harian baru dan kurangnya perumahan.

Pelancong juga diperingatkan untuk tidak berlibur ke Koh Samui di Thailand di tengah kekhawatiran keramaian setelah The White Lotus tayang perdana pada tahun 2025. Pulau ini merupakan lokasi syuting serial HBO musim ketiga. Para ahli khawatir bahwa peningkatan lalu lintas akan memperburuk masalah yang ada, termasuk pengelolaan sampah dan pasokan air di pulau itu.

Destinasi Mulai Tidak Layak

Beberapa destinasi di dunia dinilai mulai menunjukkan tanda-tanda kesulitan menghadapi lonjakan pariwisata, seperti Kepulauan Virgin Inggris, Kerala di India, dan kota-kota Jepang Kyoto dan Tokyo. Oaxaca di Meksiko jugadiidentifikasi sebagai tempat yang harus diperhatikan sebelum terlambat. 

Fodor’s mengungkapkan bahwa Ibu Kota Kebudayaan Italia untuk 2025, Agrigento di Sisilia, sedang menghadapi krisis air parah yang dapat diperburuk oleh meningkatnya pariwisata.

Jalur perjalanan darat North Coast 500 yang terkenal di Skotlandia kini dianggap terlalu populer. Jalanan yang padat dengan lalu lintas dan kurangnya fasilitas berkemah yang memadai telah mengganggu penduduk dengan berbagai masalah.

Meski membuat daftar ini, Fodor's mengatakan bahwa mereka tidak menganjurkan melakukan boikot karena merugikan ekonomi lokal dan tidak akan membawa perubahan yang berarti.

"Namun, kami percaya bahwa langkah pertama untuk meringankan masalah adalah mengakui adanya masalah. No List berfungsi untuk menyoroti destinasi tempat pariwisata memberikan tekanan yang tidak berkelanjutan pada lahan dan masyarakat lokal.”

Daftar Destinasi Wisata yang Tidak Dianjurkan Fodor untuk 2025

1. Bali, Indonesia
2. Barcelona, Spanyol
3. Mallorca, Spanyol 
4. Venesia, Italia
5. Kepulauan Canary, Spanyol
6. Lisbon, Portugal
7. Koh Samui, Thailand
8. Gunung Everest
9. Agrigento, Sisilia, Italia
10. Kepulauan Virgin Britania Raya
11. Kerala, India
12. Kyoto, Jepang
13. Tokyo, Jepang
14. Oaxaca, Meksiko
15. North Coast 500, Skotlandia.

INDEPENDENT.CO.UK | FODORS.COM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus