Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Berperan di Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Belajar Bahasa Belanda

Setelah digila-gilai sebagai remaja gombal dalam film Dilan 1990, Iqbaal Ramadhan menghadapi tantangan baru lewat peran Minke di film Bumi Manusia.

25 Mei 2018 | 11.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sutradara, penulis naskah, para pemain Bumi Manusia serta putri dan cucu sastrawan Pramoedya Ananta Toer (ANTARA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah digila-gilai sebagai remaja gombal dalam film Dilan 1990, Iqbaal Ramadhan menghadapi tantangan baru lewat peran Minke di Bumi Manusia, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minke adalah sosok pribumi cerdas yang bisa belajar di HBS, yang biasanya hanya berisi murid keturunan Eropa. Dalam cerita yang berlatar belakang era pemerintahan Hindia Belanda, Minke digambarkan sebagai seorang revolusioner yang berani melawan untuk mendapatkan haknya.

Sebagai Minke, Iqbaal dituntut untuk menambah bobot tubuh, menumbuhkan kumis, dan fasih berbicara dalam bahasa Belanda, yang kala itu lazim dipakai dalam keseharian.

“Banyak PR yang harus gue kerjakan. Di Bumi Manusia, gue harus bisa bahasa Belanda dan bahasa Jawa. Gue kan Sunda, jadi mungkin itu akan jadi sedikit tantangan,” ujar Iqbaal di Studio Alam Gamplong, Sleman, Yogyakarta, Kamis, 24 Mei 2018.

Minke adalah sosok revolusioner yang pola pikirnya kebarat-baratan, juga berani memberontak tradisi Jawa yang dianggap tak berpihak.

Menurut sutradara Hanung Bramantyo, Minke yang digambarkan Pram sama seperti fenomena generasi milenial masa kini yang sedang mengalami “gegar kebudayaan”.

Gejolak anak muda yang digambarkan dalam buku, yang juga dialami anak muda masa kini, membuatnya memilih Iqbaal sebagai Minke dan Mawar Eva De Jongh sebagai Annelies. Dari sisi usia, keduanya juga cocok dengan karakter Minke dan Annelies, yang masing-masing berusia 20 dan 17 tahun. Iqbaal kini berusia 18 tahun dan Mawar sudah menginjak 16 tahun.

Upaya Minke untuk menyerap segala hal yang positif dari budaya Eropa dan Jawa kemudian meninggalkan sisi negatifnya juga dipahami Iqbaal, yang baru lulus sekolah di Amerika Serikat yang murid-muridnya berasal dari berbagai negara.

“Sedikit banyak saya relate sekali. Saya sekolah di luar (negeri) dua tahun, berusaha menjadi seorang warga Indonesia yang seutuhnya disana, membawa nama baik Indonesia di sana, berusaha beradaptasi tapi tetap bawa nama Indonesia di kancah internasional,” tutur Iqbaal.

“Begitu juga dengan Minke. Buat saya, yang baik dari apa yang sudah saya pelajari di sana akan saya bawa, yang baik dari Indonesia akan saya bawa juga,” kata Iqbaal sambil menuturkan adaptasi dengan arus globalisasi itu perlu, dengan catatan tidak melupakan akar sebagai orang Indonesia.

“Mau segaul apa pun lo, sekolah di mana pun, jangan lupa Indonesia itu Tanah Air.”

Film Bumi Manusia juga dibintangi Sha Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh serta Donny Damara dan Ayu Laksmi sebagai orang tua Minke. Pengambilan gambar dimulai pada Juli 2018 dengan lokasi di Studio Alam Gamplong, Yogyakarta, Semarang, dan Belanda.

Bumi Manusia berkisah tentang perjalanan Minke, pribumi revolusioner pada zaman kolonial Belanda yang berani melawan ketidakadilan yang terjadi di sekelilingnya.

Bumi Manusia adalah buku pertama dari tetralogi Pulau Buru yang ditulis ketika Pram mendekam di Pulau Buru. Pram menulis kisah ini di bekas kertas bungkusan semen sebelum akhirnya ditulis pada 1975. Buku ini pertama kali terbit pada 1980, kemudian sempat dilarang saat Orde Baru sampai akhirnya kini sudah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa di seluruh dunia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus