Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari industri musik Tanah Air. Musisi senior Bob Tutupoly meninggal dunia pada Selasa, 5 Juli 2022. Pelantun tembang Widuri itu mengembuskan napas terakhirnya di usia 82 tahun. Belum diketahui penyebab pasti wafatnya Om Bob, sapaannya. Tetapi belakangan diketahui ia sakit sejak lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyanyi legendaris, Bob Tutupoly meninggal pada Selasa, 5 Juli pukul 00.00 di RS Mayapada, Jakarta, ia meninggal dalam usia 82 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"RIP Bob Tutupoly (Surabaya, 13 November 1939 - Jakarta, 4 Juli 2022, biduan legendaris, anak perantau Negero Ouw, Maluku. Melanglang ke New York. Kondang lewat Widuri. Istri penari, None Jakarta 1972, Rosmayasiuti Nasution, menikah 1977. Anak, Sasha Karina. Wafat di RS Mayapada, 24.00," tulis Yan Widjaya, penulis dan pengamat film dalam cuitan di akun Twitternya.
Pemilik nama lengkap Bobby Willem Tutupoly ini lahir di Surabaya 13 November 1939. Ia mulai terjun ke dalam industri musik sejak 1965 bersama Pattie Bersaudara. Beberapa lagu yang melambung namanya yaitu antara lain Lidah Tak Bertulang, Tiada Maaf Bagimu, dan Tinggi Gunung Seribu Janji. Di tahun 60-an, Bob bergabung dengan Bill Saragih di band The Jazz Riders.
Pada 1969, ia merantau ke Amerika Serikat dan memimpin sebuah restoran milik Pertamina di kota New York. Setelah kembali ke Indonesia pada 1977, Bob Tutupoly menciptakan lagu “Widuri” yang terkenal. Sepanjang kariernya, Om Bob telah menelurkan sejumlah album, di antaranya The Best of Bob Tutupoly, Album Nostalgia 2, Album Cinta Nostalgia 2, dan Tembang Kenangan Pop Indonesia. Pada 2015. Kiprahnya di industri musik, Bob Tutupoly dianugerahi AMI Legend. “Musiklah yang membesarkan saya,” kata Bob saat itu.
Selain bermusik, Bob Tutupoly juga pernah mencoba menjadi pelakon. Dia pernah melakoni beberapa peran di sejumlah film Indonesia, di antaranya Gli Innamorati Della Becak (1958), Penasaran (1977), dan Sebelah Mata (2008). Film Gli Innamorati Della Becak menceritakan tentang kisah cinta Tukang Beca. Film ini digarap oleh orang Italia. Bob berakting bersama Indriati Iskak dan The Baby Dolls (Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Lintje Tambayong atau lebih dikenal sebagai Rima Melati).
Film Penasaran merupakan film klasik yang dibintangi penyanyi dangdut Muchsin Alatas dan Elvy Sukaesih. Sementara film Sebelah Mata merupakan film Indonesia yang dirilis pada 2008. Disutradarai oleh Rudy Soedjarwo. Film ini dibintangi antara lain oleh Didi Riyadi, Tya Ariestya, Robertino, dan Aimee Juliette. Berkisah tentang juara tinju yang terpaksa menggantungkan sarung tinjunya karena cedera saraf. Si petinju harus bekerja semampunya agar dapat mengobati sang ibu yang sakit dan membutuhkan banyak biaya.
Di samping aktif bernyanyi, Bob Tutupoly sering menjadi duta budaya. Dia pernah bertugas membawa kesenian Indonesia di pentas Asia bahkan internasional. Bob juga pernah membawa rombongan kesenian Maluku “Siwa Lima” tur di Belanda pada 1985 dan 1988. Bersama Bubi Chen, Enteng Tanamal, John Reny Rehatta, Christ Manusama dan Zeth Lekatompessy, Bob Tutupoly pernah meraih penghargaan Ambon Jazz Plus atas dedikasinya memajukan musik tanah air, terutama Maluku.
Bob Tutupoly dikenal gemar berolahraga mulai dari golf, bola voli, basket, hingga bulu tangkis, ia pun pernah mendirikan usaha bernama PT Widuri Utama dan Widuri Promotion, serta memiliki kerja sama dengan Departemen Transmigrasi dan Departemen Kehutanan. Selain itu, Bob juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Besar Organisasi Sosial Keagamaan Anak-Anak Negeri.
HENDRIK KHOIRUL MUHID I SDA
Baca: Penyanyi Legendaris Bob Tutupoly Meninggal, Ananda Sukarlan: Terima Kasih Telah Warnai Masa Kecilku
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.