Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cantiknya Noken, Kerajinan Tangan Tas yang Dibuat dari Alam Papua

Untuk noken berukuran kecil biasanya membutuhkan waktu satu hingga dua dua hari dalam pembuatannya.

6 Juli 2022 | 14.44 WIB

Seorang Mama Papua menata noken dagangannya di Taman Imbi, Jayapura, Papua, Jumat, 8 Oktober 2021. Mama-mama dari pegunungan tengah Papua turut menyemarakkan PON Papua dengan menjual hasil kerajinan tangan mereka kepada pengunjung dan turis dengan harga mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan rupiah. ANTARA/Indrayadi TH
Perbesar
Seorang Mama Papua menata noken dagangannya di Taman Imbi, Jayapura, Papua, Jumat, 8 Oktober 2021. Mama-mama dari pegunungan tengah Papua turut menyemarakkan PON Papua dengan menjual hasil kerajinan tangan mereka kepada pengunjung dan turis dengan harga mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan rupiah. ANTARA/Indrayadi TH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Noken merupakan kerajinan tangan tas khas dari Papua. Bagi penduduk setempat, noken bukan sekadar tas, tapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Noken terbuat dari bahan-bahan alami yang ada di hutan dan digunakan untuk membawa hasil dari hutan. Selain benang, bahan penyusun noken Papua juga termasuk akar tanaman anggrek, beberapa jenis dedaunan, kulit kayu, bahkan ilalang. Noken yang indah dibuat dengan penuh cinta oleh tangan Mama-mama Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tas ini selalu menjadi incaran oleh-oleh para turis yang datang. Padahal dulunya tas ini hanya boleh dibawa orang-orang ternama, penguasa dan orang kaya. Biasanya masyarakat Papua menjadikan noken Papua sebagai alat untuk mengangkut hasil panen di kebun. Selain itu noken juga dipakai untuk menggendong anak-anak. Cara perempuan Papua membawa noken juga unik, yaitu digunakan di atas kepala.

Sebagai kerajinan tradisional yang dibuat dari bahan alami, noken memiliki hubungan ikatan antara manusia dan alam. Tak hanya digunakan untuk mengangkut hasil yang didapatkan di hutan dan menggendong anak, noken pun digunakan untuk pengambilan keputusan di masyarakat wilayah adat, bahkan saat pemilu.

Noken juga terbagi-bagi, ada yang khusus membawa makanan, ada pula dimaksudkan untuk membawa barang-barang berharga. Pembuatannya juga memakan waktu yang tak sebentar. Pertama, kulit kayu yang merupakan bahan baku utama noken dikupas terlebih dahulu. Kemudian dipisahkan lagi antara kulit dengan serat.

Usai terpisah, serat kayu ditumbuk dan diremas kemudian dijemur untuk mengeluarkan sisa air. Setelah kering, serat kayu pun dibelah menjadi beberapa bagian lebih kecil supaya mudah dipintal secara manual. Dari pintalan serat kayu tersebut lah noken dibuat dengan berbagai macam pola yang unik.

Untuk noken berukuran kecil biasanya membutuhkan waktu satu hingga dua dua hari dalam pembuatannya. Namun beberapa noken perlu melalui proses perendaman serat kayu hingga satu minggu. Selain dibuat dengan serat kayu, noken sekarang juga dibuat dari benang, rumput, bahkan anggrek yang dipetik langsung di hutan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus