Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Cerita Turis Inggris yang Merasa Tertipu Sewa Kamar Airbnb di Bali, Beda dengan Foto

Ulasan Airbnb dan iklan hotel sangat menarik, turis Inggris ini memesan untuk dua malam.

21 September 2023 | 10.17 WIB

Penumpang berswafoto ketika tiba di terminal kedatangan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 28 Oktober 2020. Meski masih dalam masa pandemi COVID-19, kedatangan wisatawan domestik di Bali melalui bandara diprediksi akan meningkat hingga 10 persen dari rata-rata penumpang harian. Johannes P. Christo
Perbesar
Penumpang berswafoto ketika tiba di terminal kedatangan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 28 Oktober 2020. Meski masih dalam masa pandemi COVID-19, kedatangan wisatawan domestik di Bali melalui bandara diprediksi akan meningkat hingga 10 persen dari rata-rata penumpang harian. Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis Inggris yang menetap di Sydney, Australia, merasa bersemangat ketika berlibur ke Bali. Dia sudah memesan sebuah bungalo di kawasan Pantai Canggu lewat Arbnb, tapi dia malah terkejut dengan kondisi penginapan yang dia pesan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari Insider, turis yang bernama Hatty Morton itu mengaku memesan dua malam di tempat itu dengan biaya 50 poundsterling per malam. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat kami masuk, kami merasa seperti berada di sel penjara," kata dia.

Peristiwa itu terjadi saat Morton sedang jalan-jalan di Bali bersama temannya pada Agustus lalu. Morton mengunggah video dan foto di TikTok yang katanya berasal dari bungalo.

“Pengingat lembut: Selalu periksa tiga kali air b&b Anda saat tinggal di Bali untuk berjaga-jaga jika Anda berakhir di sel penjara yang sama seperti yang terjadi pada kami malam itu xx,” tulis Morton dalam postingan TikTok yang dipublikasikan pada 7 Agustus.

Morton kemudian membuat unggahan TikTok yang membandingkan foto foto yang dipasang di Airbnb dengan foto yang dia ambil.

Kamar di Bali yang disewa turis Inggris lewat Airbnb (TikTok/@hattymorton)

Perabotan tidak memadai

Kamar mandi di unggahan Morton tampaknya tidak dilengkapi perabotan memadai, ada retakan dan kotoran melapisi lantai dan dinding. Gambar ini jauh berbeda dari foto yang diiklankan oleh iklan Airbnb, yang menunjukkan ruangan yang terang benderang dan bersih.

Morton mengatakan kepada Insider bahwa dia dan temannya terpaksa menginap pada malam pertama karena sudah terlambat untuk mencari akomodasi alternatif.

“Kami hampir harus duduk di tepi tempat tidur karena kotornya tempat itu, dan menunggu matahari terbit,” kata Morton.

Morton mengatakan dia berhasil memesan hotel keesokan paginya dan meminta pengembalian dana kepada Airbnb.

“Mereka memberi tahu kami bahwa kami perlu memberikan foto, dan tuan rumah juga perlu mengomentari situasinya,” kata Morton kepada Insider. "Namun, setelah sekitar 20 detik mengirimkan foto-foto itu, Airbnb langsung mengatakan kami bisa mendapatkan pengembalian dana."

“Kami hanya mendapat ganti rugi sebesar 33% dari malam pertama untuk pengembalian dana, jadi kami akhirnya membayar sekitar £20 untuk malam pertama itu,” lanjutnya.

Ulasan positif

Pengalaman Morton sangat kontras dengan ulasan positif di halaman iklan bungalo Airbnb. Properti ini saat itu diberi peringkat 4,71 dari 5 bintang, berdasarkan 156 ulasan.

Sebagian besar ulasannya positif dan memuji kedekatan bungalo ini dengan lokasi wisata populer.

Namun, beberapa ulasan mengkritik kebersihan tempat tersebut. Satu ulasan menyatakan bahwa alas tidur kanopi bernoda dan kotor.

Orang-orang yang melihat video TikTok Morton mengungkapkan keterkejutan mereka di bagian komentar, dan bertanya-tanya apakah pengalamannya disebabkan oleh kurangnya kontrol kualitas di pihak Airbnb.

"Inilah sebabnya saya tidak akan pernah menggunakan Aurbnb. APA INI," baca salah satu komentar di TikTok.

Morton mengatakan kepada Insider bahwa dia menerima ulasan negatif dari tuan rumah karena dia mengosongkan bungalo lebih awal.

Tuan rumah mengatakan dalam ulasan tamunya bahwa Morton mempersingkat masa tinggalnya dan meninggalkan bungalo tanpa menunggu tanggapan dari tim penginapan.

Iklan menarik

Bungalo itu diiklankan sebagai properti berlokasi strategis yang menawarkan kolam renang luar ruangan mewah yang akan membuat masa menginap lebih berkesan. Terdapat 10 kamar yang ditawarkan termasuk enam vila yang masing-masing dilengkapi dengan kolam renang pribadi dan tempat tidur king, dua bungalow dengan pemandangan taman, kamar king dengan balkon, dan kamar king dengan pemandangan kolam renang.

Tak ingin menuntut

Morton mengatakan kepada Insider bahwa dia memiliki pengalaman buruk, tetapi tidak akan mengambil tindakan terhadap tuan rumah.

“Saya mendapat banyak komentar di TikTok untuk mencoba menuntut mereka dan semua ini, tapi sejujurnya kami tertawa, dan itu diselesaikan dengan sangat cepat,” kata Morton kepada Insider.

Susan Wheeldon, country manager Airbnb untuk Australia dan Selandia Baru, mengatakan kepada Insider bahwa Morton dan temannya diberikan pengembalian dana sesuai dengan kebijakan AirCover Airbnb.

"Selain berperilaku sesuai dengan Standar Komunitas kami, Tuan Rumah harus memastikan bahwa mereka memenuhi Standar Keandalan Tuan Rumah kami yang ketat, yang mencakup komitmen seputar kebersihan tempat, keakuratan tempat, dan komunikasi," kata Wheeldon tentang standar Airbnb. “Tim kami fokus untuk memastikan setiap masa menginap merupakan pengalaman positif bagi para tamu, Tuan Rumah, dan masyarakat luas,” kata dia. 

INSIDER | DAILY MAIL 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus