Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cuaca Ekstrem saat Libur Nataru, Candi Prambanan dan Borobudur Tambah Penangkal Petir dan Tempat Berteduh

Candi Prambanan dan Borobudur menambah penangkal petir sebagai langkah antisipasi jika hujan yang turun juga disertai petir.

20 Desember 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengelola kawasan wisata Candi Prambanan dan Borobudur menyatakan telah mempersiapkan diri dengan potensi cuaca buruk di tengah menghadapi musim libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru ini. Kedua destinasi itu, telah menambah sejumlah penangkal petir dan juga tempat yang aman untuk wisatawan sewaktu-waktu harus berteduh jika terjadi hujan lebat saat berkunjung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami menambah sejumlah titik dengan penangkal petir sebagai langkah antisipasi jika hujan yang turun juga disertai petir," kata General Manager Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko Ratno Timur di Yogyakarta pada Kamis, 19 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ratno menuturkan di Candi Prambanan telah terpasang 50 lebih penangkal petir. Selain itu, akan ada tambahan di empat titik lokasi terbuka terutama di area lapangan, seperti lapangan Candi Brahma, Siwa, juga Whisnu.

Tempat Berteduh saat Hujan

Selain memasang penangkal petir, pengelola juga menyediakan lokasi yang aman bagi pengunjung untuk berteduh saat hujan turun. Di Candi Prambanan, tempat yang bisa berteduh saat hujan seperti area museum yang ruangannya cukup besar, di area pusat informasi, juga bangunan sekitarnya.

"Setiap memasuki musim hujan kami juga telah memangkas pohon-pohon yang terindikasi berbahaya bagi pengunjung, yang berpotensi roboh, agar jalur pengunjung aman," kata dia.

Edukasi Pengunjung agar Tidak Menumpuk

Libur akhir tahun 2023 lalu, menurut Ratno, kunjungan wisata ke Candi Prambanan dalam sehari bisa tembus 20 ribu orang. Agar tak terjadi penumpukan, pengunjung di destinasi yang berada di perbatasan DIY - Jateng dengan luas sekitar 77 hektar itu akan diberi edukasi. Pengunjung diminta tak hanya berkumpul di satu titik karena lahan seluas itu terbagi dalam beberapa spot destinasi.

Misalnya Candi Prambanan saja ada Candi Whisnu, Siwa, hingga Brahma. 
Belum termasuk Candi Bubrah maupun Candi Sewu, spot family park, taman Analana, sehingga ia memastikan pengunjung tidak mengalami kepadatan. 

Langkah serupa ditempuh pengelola Taman Wisata Candi Borobudur di Jawa Tengah. Sejumlah bangunan baru turut mendapatkan sarana penangkal petir, salah satunya di dekat akses pintu masuk yang baru.

Kunjungan ke Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko

Corporate Secretary PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko atau Injourney Destination Management (IDM) Ryan Eka Permana Sakti menuturkan pada libur Nataru khususnya periode 23 Desember 2024 sampai 1 Januari 2025 diproyeksikan 165 ribu wisatawan akan berkunjung ke Candi Prambanan.

Belum lagi kunjungan ke Candi Borobudur, situs Ratu Boko serta Teater Pentas. Tiga destinasi wisata itu masing-masing diproyeksikan akan dikunjungi 125 ribu wisatawan, 10,6 ribu wisatawan dan 3.758 pengunjung.

"Tingginya pergerakan wisatawan libur Nataru ini tidak lepas dari dukungan infrastruktur transportasi darat dan udara," kata dia.

Ryan mengatakan beroperasinya tol Solo-Jogja terutama pada ruas Klaten saat ini akses darat ke Candi Prambanan bisa lebih cepat. Pihaknya pun optimistis kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan maupun Ratu Boko secara otomatis akan terdongkrak selama libur Nataru.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus