Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Blake Lively meminta hakim Lewis J. Liman untuk memberikan perintah perlindungan yang lebih kuat di tengah pertikaian hukumnya dengan Justin Baldoni. Permohonan ini diajukan setelah ia mengaku menerima pesan bernada kasar, tidak senonoh, seksis, dan mengancam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan New York Times, pengacara Blake Lively dan Justin Baldoni sebelumnya telah menyetujui perintah perlindungan menjelang persidangan perdata pada Maret 2026 untuk mencegah penyebaran dokumen dan informasi sensitif ke publik. Namun, dalam surat tambahan yang diserahkan pada Kamis, 20 Februari 2025 di Distrik Selatan New York, pengacara Blake Lively meminta perlindungan yang lebih kuat. Mereka mengklaim bahwa ada alasan kuat bagi pengadilan untuk memberikan perlindungan tambahan kepada istri Ryan Reynolds tersebut, di luar yang telah disepakati bersama.
"Sebagaimana yang dijelaskan dalam Amandemen Pengaduan Ibu Lively, Ibu Lively, keluarganya, anggota pemeran lainnya, berbagai saksi fakta, dan individu yang secara terbuka mendukung Ibu Lively telah menerima komunikasi yang kasar, tidak senonoh, seksis, dan mengancam," demikian bunyi surat tersebut, dikutip People.
Blake Lively Merasa Terancam
Berdasarkan surat itu, perlindungan tambahan yang diminta oleh Lively dan Reynolds mencakup kategori Attorney's Eyes Only (AEO), yang berlaku untuk materi penemuan rahasia yang sifatnya sangat rahasia dan pribadi, sensitif, atau hak milik sehingga pengungkapannya dapat menyebabkan kerugian kompetitif, bisnis, komersial, finansial, pribadi, atau privasi. Contohnya, informasi yang bersifat pribadi atau intim dalam kasus yang melibatkan individu terkenal serta tuduhan pelecehan seksual.
Pengacaranya mengklaim bahwa rilis informasi tertentu dapat semakin merugikan Lively dan keluarganya. "Dengan melanggar privasi mereka, membuat mereka rentan terhadap ancaman, dan menciptakan iklim yang memungkinkan terjadinya intimidasi terhadap saksi," ungkap pengacara Lively, dikutip Page Six.
Surat itu juga mengutip pengaduan Blake Lively yang telah diubah terhadap lawan mainnya di film It Ends with Us sekaligus sutradara, Justin Baldoni, yang diajukan awal minggu ini.
Justin Baldoni juga Dapat Ancaman
Tim Justin Baldoni merilis sebuah pernyataan pada Jumat, 21 Februari 2025. Mereka mengutuk pengiriman pesan-pesan kekerasan. "Kami tidak menoleransi retorika berbahaya yang ditujukan kepada siapa pun, apa pun situasinya," ujar mereka. Pihak Justin Baldoni mengatakan juga telah menghadapi ancaman pembunuhan dan kunjungan yang tidak diinginkan ke rumahnya selama sengketa hukum tersebut.
"Siapa pun yang menerima pesan kekerasan dari pihak anonim adalah orang yang menjijikkan. Ketika pihak swasta dituduh secara keliru oleh Lively dan tim bayarannya atas perbuatan salah, mereka terus-menerus menerima ancaman pembunuhan dan kunjungan ke rumah-rumah pribadi tempat anak-anak kecil tinggal," ujar tim Justin Baldoni.
Blake Lively menggugat Justin Baldoni pada Desember 2024. Lively menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan mengatur kampanye pencemaran nama baik di depan publik terhadapnya. Justin Baldoni menggugat balik Lively dan Reynolds, dengan tuduhan pencemaran nama baik, pemerasan, dan lain-lain. Kedua bintang It Ends With Us itu telah membantah tuduhan satu sama lain.