Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Dalam Bangunan Kayu Terbesar di Dunia Itu, Tersimpan Arca Sang Buddha

Todai-ji Daibutsuden merupakan bangunan kayu terbesar di dunia. Usianya semilenium, di dalamnya ada arca Buddha dengan rusa-rusa hidup di sekitarnya.

8 September 2020 | 10.30 WIB

Rusa sika di Todai-ji Daibutsuden (Aula Besar Buddha), jinak dan ramah kepada wisatawan. Foto: Wikimedia
Perbesar
Rusa sika di Todai-ji Daibutsuden (Aula Besar Buddha), jinak dan ramah kepada wisatawan. Foto: Wikimedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Todai-ji Daibutsuden (Aula Besar Buddha) yang terletak di Kota Nara, ibu kota Perfektur Nara, Jepang, diyakini sebagai bangunan kayu terbesar di dunia. Di dalamnya terdapat arca Buddha raksasa, dengan tiang-tiang atau pilar yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit. Sementara di luar, rusa-rusa jinak berkeliaran. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dinukil dari Atlas Obscura, patung Buddha perunggu raksasa, itu bertahun 751. Satu catatan penting, bangunan yang berusia satu milenium lebih itu merupakan bangunan kayu terbesar di dunia. Baru pada tahun 1998 dilampaui oleh stadion Jepang. Ada juga harta karun kuno seperti lampu segi delapan dari tahun 700-an, tetapi pemandangan paling mengejutkan di kuil ini adalah rusa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikenal sebagai rusa sika, mereka berkeliaran di kuil, tidur di berbagai sudut, dan umumnya berdiri di sekitar orang-orang saat turis mengambil foto. Setelah dianggap sebagai hewan pembawa pesan suci para dewa Shinto, dan dilindungi, mereka kemudian diburu hingga hampir punah.

Meskipun diburu dengan berbagai cara sepanjang sejarah Jepang, populasi rusa sika masuk dalam kategori aman. Bahkan di Todai-ji Daibutsuden, mereka bisa hidup berdampingan dengan turis. Mereka juga makan dari tangan pengunjung yang dengan senang hati memberi kudapan. Terkadang, bila lapar, kawanan rusa ini memberi tanda dengan menggigit lembut pantat pengunjung. Atau dengan iseng membawa tas pengunjung yang lengah.

Todai-ji Daibutsuden beberapa kali mengalami kerusakan karena kebakaran, gempa bumi dan kecelakaan (kepala Buddha jatuh pada tahun 855), namun bangunan maupun patung tersebut terus diperbaiki. Saat ini Todai-ji Daibutsuden, atau kompleks Kuil Besar Timur, dan Aula Besar Buddha di dalamnya berada dalam kondisi yang sangat baik.

Pintu masuk ke kuil sangat besar, dengan dua penjaga yang menjulang tinggi di setiap sisi melindungi Buddha agung. Buddha yang berdiam dalam Todai-ji Daibutsuden, adalah patung Buddha Vairocana terbesar di dunia (atau "Birushana" dalam bahasa Jepang) dipandang sebagai aspek universal Buddha.

Patung itu memiliki berat sekitar 500 ton dan tingginya 49 kaki, dengan panjang wajah 17,5 kaki. Rambutnya terbuat dari 966 bola perunggu individu. Pembuatan patung Buddha perunggu besar ini memenuhi sebagian besar produksi perunggu Jepang selama tahun 700-an.

Di dalam kuil raksasa ada banyak artefak yang layak dilihat selain Buddha Agung. Karena Nara pernah menjadi ibu kota Jepang, banyak sejarah bertengger di tempat ini. Di antara banyak hal yang dapat dilihat adalah replika miniatur candi, berbagai patung Buddha, dan pilar penyembuhan, tiang kayu dengan lubang di bagian bawah yang diyakini membawa keberuntungan.

Todai-ji Daibutsuden (Aula Besar Buddha) beberapa kali mengalami kerusakan akibat kebakaran dan gempa, namun perbaikan dilakukan secara terus menerus. Foto: Wikitravel

Dinukil dari Manichi, sejak 24 April 2020, jendela pada aula dibuka untuk meningkatkan sirkulasi udara selama wabah Covid-19. Jendela biasanya dibuka hanya sekitar 10 hari dalam setahun, untuk festival Bon, Tahun Baru dan hari-hari ritual lainnya. Selain itu penutupan yang dimulai sejak awal 2020, menjadi penutupan terlama setelah akhir Perang Dunia II.

Dengan dibukanya jendela itu, orang-orang masih dapat melihat wajah patung Buddha Agung, untuk memanjatkan doa. Lalu pada 31 Mei, Todai-ji Daibutsuden dibuka kembali. Kuil juga memulai tayangan streaming langsung video 24 jam dari arca tersebut. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus