Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa destinasi di dunia mulai merencanakan pajak turis untuk menghadapi overtourism. Baru-baru ini, Evora, kecil di Alentejo, Portugal, juga sedang merencanakan peraturan untuk turis yang menginap. Pemerintah setempat berharap pajak turis dapat mulai berlaku pada tahun 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walikota Carlos Pinto de Sá, berharap proses penerapan pajak turis tersebut dari rancangan hingga peraturan berjalan dengan lancar. Rencana pajak turis sudad dimulai sejak tahun 2019, namun sempat terhenti karena pandemi COVID-19. Besaran pajak yang diusulkan saat itu sebesar 1 euro. Saat ini pemerintah belum mengumumkan tarifnya, tapi diperkirakan besaran pajaknya akan lebih besar dibanding rencana awal tahun 2109
Tujuan pajak turis ini adalah untuk meminimalkan dampak pariwisata yang berlebihan dengan menggunakan pendapatannya untuk meningkatkan pemulihan warisan, pengelolaan limbah, dan promosi pariwisata. Namun tidak semua pengunjung akan membayar pajak.
Beberapa pengunjung yang dibebaskan dari pajak turis termasuk atlet yang berafiliasi dengan klub olahraga, pasien rumah sakit, dan anggota organisasi nirlaba (yang harus menginap) tidak perlu membayar biaya ini. Pemerintah juga berencana membebaskan turis yang tinggal lebih dari 2-3 hari dari kewajiban pajak. Dengan begitu mendorong mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu di kota tersebut.
Evora, Portugal. Unsplash.com/Miriam Pereira
Daya tarik Evora
Evora terletak di jantung agraris Alentejo di Portugal. Kawasan kecil ini memilki warisan bersejarah yang kaya. Di tengah-tengahnya terdapat Kuil Romawi kuno Évora, dan di ujung jalan berdiri Katedral Gotik Évora yang besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara terbaik untuk melihat kota ini adalah dengan berjalan kaki, melalui jalan-jalan sempit yang dipenuhi rumah-rumah putih. Wisatawan akan menemukan monumen dan detail di sepanjang jalan yang mengungkap sejarah Évora dan kekayaan warisannya.
Lingkungan yang tenang dan ramah membuat kota ini dipilih oleh raja-raja Portugal pada abad ke-15 untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Sejarah panjang dan pusat kota Evora yang khas dengan abad ke-16 hingga ke-18 masih terpelihara hingga saat ini, membuat UNESCO mengklasifikasikan kota ini sebagai situs Warisan Dunia.
Saat menjelajahi Evora mulai lah dari Praça do Giraldo, yang erletak di jantung kota. Di sini terdapat kedai kopi, kafe pinggir jalan, toko-toko dan kantor informasi wisata. Di satu sisi terdapat Gereja Santo Antão dan air mancur minum marmer (Chafariz) dengan 8 cerat, mewakili 8 jalan yang menuju ke sini.
Mulai dari lengkungan Praça do Giraldo, lakukan perjalanan pertama melalui tempat-tempat menarik utama: Kuil dan pemandian Romawi, tembok abad pertengahan, Katedral, Gereja Graça, dan Gereja São Francisco, dengan Chapel of Bones atau Capela dos Ossos.
Selanjutnya mengunjungi Museum Évora, Yayasan Eugénio de Almeida, dan Universitas tua, yang didirikan pada abad ke-16. Lalu berjalan-jalan melalui Taman Istana D. Manuel yang romantis dan mengunjungi kapel Ermida de São Brás, di luar tembok kota.
Jangan lupa mengunjungi landmark asli kota Katedral Evora. Puncak menara Katedral mudah dikenali dari bentuknya yang khas, kombinasi menara berbentuk kerucut yang jarang ditemukan dalam arsitektur Portugis. Terletak di pusat kota, katedral ini merupakan katedral abad pertengahan terbesar di Portuga. Di dekatnya, di alun-alun Conde Vila Flor, berdiri kuil Romawi besar, simbol pemujaan kaisar, yang selama berabad-abad dianggap didedikasikan untuk dewi Diana.
Sedangkan di luar kota wisatawan bisa menelusuri dan mengapresiasi lanskap Alentejo. Jika tertarik dengan arkeologi, ke arah Guadalupe dan dalam jarak 3 kilometer akan menemukan Cromeleque dos Almendres, megalit terbesar di Semenanjung Iberia.
TRAVEL AND LEISURE | VISIT PORTUGAL