Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Dianggap Lebih Berbahaya daripada Hiu, Wisatawan Dilarang Selfie di Destinasi Ini

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Travel Medicine pada 2022 mengungkap 379 kematian terkait selfie selama 13 tahun.

17 Januari 2024 | 10.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Larangan selfie atau swafoto di tempat-tempat wisata populer sudah semakin umum. Larangan ini menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan nyawa wisatawan. Bagaimana bisa? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selfie kini lebih mematikan dibandingkan serangan hiu, terutama yang dilakukan di tempat-tempat rawan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Travel Medicine pada 2022 mengungkap 379 kematian terkait selfie selama 13 tahun sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antara mereka, 140 wisatawan secara tragis mengambil foto terakhir mereka. Sementara itu, dalam kurun waktu yang sama hanya 90 insiden fatal yang sama melibatkan hiu.

Bulan lalu, sebuah gondola terbalik di Venesia, Italia ketika sekelompok turis cuek ketika diingatkan untuk berhenti mengambil foto selfie dan duduk. Tepat sebelum kecelakaan, pendayung gondola meminta kelompok turis itu untuk tidak bergerak saat dia mencoba melakukan manuver rumit di bawah jembatan rendah. Syukurlah, tidak ada yang terluka.

Mendapatkan foto selfie yang sempurna bayak mengakibatkan terjadinya insiden tragis, termasuk jatuh dari tebing yang fatal, kecelakaan dengan mobil dan kereta api, pertemuan dengan satwa liar yang berbahaya, dan tenggelam yang tidak terduga.

Akibatnya, wisatawan kini bisa dikenakan denda besar dan hukuman penjara karena selfie yang berbahaya, mengganggu, dan merusak.

Tempat yang melarang selfie

Portofino, kota berpenduduk 500 orang di Genoa, Italia utara, memberlakukan larangan selfie sementara di beberapa wilayah kota tahun lalu untuk mencegah kepadatan berlebih di jalan-jalan sempit. Larangan ini diberlakukan setelah terjadinya kekacauan anarkis yang disebabkan oleh wisatawan yang menghalangi lalu lintas untuk mengambil foto. Wisatawan yang selfie bisa didenda 275 euro atau Rp4,7 juta. 

Perusahaan Kereta Api JR West Jepang melarang tongkat selfie di peronnya untuk mencegah sengatan listrik dari kabel di atas kepala dan jatuh ke rel.

Setelah serangkaian kecelakaan terkait selfie di Mumbai, India, pemerintah memberlakukan zona larangan selfie di wilayah tertentu di kota tersebut, termasuk beberapa pantai, lokasi festival, dan tempat wisata. Pada Desember, seorang wanita berusia 24 tahun terbunuh secara tragis ketika mencoba mengambil selfie di tepi Benteng Prabalgad di India. Dia jatuh 60 meter ke dalam jurang.

Di Pamplona, Spanyol, mengambil foto selfie selama acara tahunan Running of the Bulls adalah ilegal.

Di Amerika Serikat, New York mengesahkan undang-undang yang melarang selfie dengan kucing liar kecuali ada penghalang fisik antara orang tersebut dan hewan tersebut. Demikian pula, pengunjung Danau Tahoe telah diminta untuk tidak mengambil foto selfie beruang, karena membelakangi beruang sangatlah berbahaya.

Pengelola Menara London di Inggris juga melarang selfie di area tertentu karena alasan keamanan, tepatnya di dekat permata mahkota.

Beberapa tempat telah menerapkan rambu peringatan, membatasi akses ke daerah berbahaya dan melakukan kampanye kesadaran. Namun langkah-langkah ini mungkin tidak sepenuhnya mengatasi masalah mendasar perilaku pengambilan selfie demi pengakuan media sosial.

EURONEWS | FOX NEWS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus