Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Disney mengubah Layanan Akses Disabilitas atau Disability Access Service (DAS) sejak 9 April 2024. Perubahan ini akan berlaku mulai 20 Mei 2024 di Walt Disney Worldd dan 18 Juni 2024 di Disneyland.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebijakan DAS sebelumnya memungkinkan para wisatawan dengan berbagai disabilitas dapat menghindari antrean panjang yang mungkin menyulitkan mereka saat mengunjungi taman hiburan tersebut.
Perubahan layanan DAS
Sedangkan menurut perubahan terbaru, layanan itu hanya berlaku bagi wisatawan yang cacat perkembangan seperti autisme atau serupa, tidak dapat menunggu dalam antrean konvensional dalam jangan waktu yang lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, kebijakan DAS yang baru termasuk mengurangi jumlah pendamping wisatawan yang menggunakan fasilitas DAS. Pendamping harus terdiri dari anggota keluarga terdekat saja dan maksimal 4 orang.
Dengan perubahan itu, fasilitas DAS tersedia untuk kelompok orang yang jauh lebih terbatas. Namun ada juga opsi dukungan lain bagi para tamu yang memerlukan bantuan dalam mengantri atraksi. Termasuk perpanjangan periode pendaftaran DAS untuk tamu yang memenuhi syarat dari 60 hari menjadi 120 hari sebelum kunjungan ke taman.
Perubahan kebijakan ini untuk mencegah pengunjung yang bertubuh sehat menggunakan layanan tersebut. Menurut juru bicaara Disney, tahun lalu jumlah orang yang menyaahgunakan layanan tersebut untuk menghindari keramaian meningkat. Terutama di California dan Florida.
"Disney berdedikasi untuk memberikan pengalaman luar biasa bagi semua Tamu, termasuk penyandang disabilitas, itulah sebabnya kami berkomitmen untuk memberikan berbagai layanan dukungan inovatif yang bertujuan membantu Tamu penyandang disabilitas mendapatkan pengalaman yang menyenangkan waktu ketika mengunjungi taman hiburan kami," kata perwakilan Disney.
Reaksi penggemar Disney
Sekelompok penggemar menyebut perubahan kebijakan tersebut diskriminatif. Termasuk pada pasien kanker, penderita narkolepsi, vetera dengan PTSD, penderita Parkison dan kelompok lain yang dikecualikan dalam layanan DAS yang baru.
Dalam surat resmi yang ditujukan kepada petinggi Disney, termasuk CEO Disney Bob Iger, mereka menilai perubahan itu bukan solusi. "Perubahan ini gagal mengatasi penyalahgunaan secara memadai, orang yang menyalahgunakan sistem akan tetao berbohong," tulis mereka dalam surat tersebut.
Tanggapan pengguna layanan DAS
Salah satu pembuat konten dan pendukung aksesibilitas, Natasha Caudill, yang dilahirkan dengan kelainan mata langka yang disebut achromatopsia, meminta Disney lebih terbuka tentang perubahan layanan DAS.
"Disney World menawarkan suasana yang ramah, namun sebagai penyandang disabilitas, saya merasa tidak diterima saat ini,” kata dia.
Kondisi achromastopsia yang dialami Natasha membuatnya kesulitan melihat warna dan juga menyebabkan masalah penglihatan lainnya, seperti gerakan mata yang cepat, menurut Cleveland Clinic. Dia kesulitan berada dalam cahaya terang dalam jangka waktu tertentu, sehingga menggunakan DAS untuk menunggu perjalanan di dalam ruangan atau di area gelap.
Pengguna DAS lainnya, Jessica Kiss, yang kedua anaknya penyandang disabilitas, berharap perubahan DAS akan membantu penyandang autisme. Namun perubahan itu tentu akan berdampak terhadap penyandang disabilitas yang tidak terlihat.
“Sepertinya mereka masih akan mengakomodasi hal-hal tersebut, tapi tidak jelas bagaimana caranya. Hal ini berpotensi mempersulit akomodasi semacam itu," ujarnya.
INSIDER | PEOPLE
Pilihan editor: Waktu Terbaik Mengunjungi Taman Hiburan Disney World