Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika biasanya turis diamankan karena merusak objek wisata bersejarah, dua turis Jerman ditangkap karena merusak hotel di Mallorca, Spanyol. Pengrusakan ini tampak sengaja dilakukan. Mereka buang air besar di lift dan mengosongkan tabung pemadam kebakaran selama menginap di Hotel Leblon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan The Independent, kedua pria berusia dua puluhan itu ditangkap pada Ahad, 1 September 2024. Mereka menginap di penjara sebelum keesokan harinya diadili. Mereka dibebaskan dengan jaminan pada keesokan harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hotel Leblon bintang dua di S'Arenal, tepat di selatan Palma, melaporkan bahwa pasangan turis Jerman itu telah menyebabkan kerusakan senilai lebih dari €500 atau sekitar Rp8,6 juta kepada polisi, menurut The Olive Press. Selain mengosongkan dua tabung pemadam kebakaran dan buang air besar di lift, mereka juga merusak kasur dan perabotan.
Deretan Perilaku Buruk Turis
Ini bukan kasus pertama yang melibatkan turis di Mallorca. Pada Juni, polisi menangkap seorang turis Jerman karena diduga membobol lokasi pembangunan dan membalikkan buldoser di Mallorca. Pria berusia 26 tahun yang berlumuran darah itu terlihat memohon bantuan penduduk setempat setelah membalikkan kendaraan seberat 25 ton itu ke jurang di tambang dekat Playa de Palma.
Di tempat lain, di Florence, Italia, seorang turis wanita membuat kehebohan setelah menanggalkan pakaiannya untuk berenang di air mancur bersejarah. Wanita berbahasa Inggris itu membuat marah penduduk kota Italia itu setelah ia berenang di air mancur abad ke-15 di Piazza Santo Spirito.
Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah pegiat konservasi telah menunjukkan kemarahan mereka di media sosial ketika para pengunjung memperagakan kembali permainan seluler Temple Run di kuil suci Angkor Wat di Kamboja. Video kegiatan ini telah ditonton jutaan kali, yang membuat orang-orang khawatir tentang dampaknya terhadap situs bersejarah tersebut.
Awal tahun ini, seorang turis dari Kazakhstan tertangkap mengukir namanya di dinding di Pompeii, yang merupakan keajaiban arkeologi Italia yang terkenal. Pria itu mengukir "ALI" di Rumah Ceii. Dia ditangkap oleh petugas keamanan dan menghadapi reaksi keras atas vandalisme di reruntuhan kuno tersebut.
Tahun lalu, sekelompok turis Jerman terlibat dalam insiden serupa di Italia. Mereka terekam CCTV saat menjatuhkan patung berusia 150 tahun di sebuah bed and breakfast Italia.
Insiden lainnya adalah saat seorang turis Rusia dideportasi dari Bali dan dilarang masuk kembali selama enam bulan setelah mengunggah foto dirinya dengan celana panjang diturunkan di atas Gunung Agung, yang merupakan gunung berapi yang dihormati di wilayah tersebut.
Perilaku para turis ini mencerminkan tren buruk aksi tidak bertanggung jawab dan tidak sopan oleh orang-orang yang mengatasnamakan wisatawan. Ini tidak hanya merusak properti tetapi juga mencemarkan nama baik negara asal wisatawan yang berperilaku buruk tersebut.
Pilihan Editor: Turis Jerman Diduga Membuat Grafiti di Situs Bersejarah Italia