Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Emirates Airlines mengumumkan dua barang yang dilarang dibawa penumpang yang terbang dari dan ke Dubai atau yang terhubung dengan Dubai. Larangan ini menyusul ledakan perangkat di Lebanon dan Suriah bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kalau petugas menemukan barang tersebut baik di kabin atau bagasi terdaftar akan disita oleh Polisi Dubai. "Semua penumpang perjalanan yang melakukan penerbangan ke, dari, atau melalui Dubai dilarang membawa pager dan walkie-talkie di bagasi terdaftar atau kabin,” pernyataan di situs maskapai tersebut, seperti dilansir dari laman Express.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beberapa minggu sebelumnya, Hizbullah, sebuah kelompok Lebanon yang didukung oleh Iran dan bersekutu dengan Hamas, yang terkait dengan perang di Gaza mendapat serangan dari pager elektronik. Secara bersamaan pager yang digunakan untuk berkomunikasi meledak di Beirut dan Damaskus.
Akibatnya, 37 orang tewas dan 3.000 lainnya luka-luka pada 17 dan 18 September 2024. Hizbullah dan pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Setelah ledakan, pihak berwenang Lebanon melarang pengiriman atau pengangkutan pager elektronik dan walkie-talkie di semua maskapai penerbangan yang berangkat dari Bandara Beirut hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Penerbangan ditangguhkan
Sebelum mengumumkan larangan barang bawaan tersebut, maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah itu, juga menangguhkan beberapa penerbangan ke Timur Tengah. Di antaranya, penerbangan ke dan dari Irak, Iran, dan Lebanon tetap ditangguhkan karena serangan rudal yang sedang berlangsung. Sedangkan penerbangan ke Amman, Yordania, telah dilanjutkan pada tanggal 6 Oktober 2024.
Emirates menjelaskan bahwa penumpang yang transit dari Dubai dalam perjalanan ke tujuan tersebut tidak akan diterima untuk perjalanan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Selain itu, penumpang yang berusaha mencapai ketiga negara tersebut tidak akan diizinkan naik pesawat di titik keberangkatan semula.
Langkah ini bertujuan untuk mengutamakan keselamatan penumpang di tengah kondisi yang berubah dengan cepat. “Kami terus memantau dengan cermat situasi di kawasan dan menghubungi otoritas terkait mengenai perkembangannya,” kata Emirates.
Tak hanya Emirates, beberapa maskapai penerbangan lainnya yang menangguhkan penerbangan ke Timur Tengah, termasuk Aegan Airlines, Air Algerie, AirBaltic, Air France-KLM, Air India, Bulgaria Air, Cathay Pacific, Delta Airlines, FlyDubai, Iran Air, Iraqi Airways. ITA Airways, Lufthansa Group, RyanAir, Qatar Airways, United Airlines, Virgin Atlantic, dan lainnya.
Pilihan editor: Emirates Pasang Pengamanan Ekstra untuk Cegah Turbulensi Ekstrem