Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Elvis Presley, sang raja musik rock, tampil di hadapan publik untuk terakhir kalinya dalam konser di Market Square, Indianapolis, Amerika Serikat, pada 26 Juni 1977. Hampir dua bulan kemudian, tepatnya pada 16 Agustus 1977, Elvis meninggal dunia akibat serangan jantung. Meski pada konser terakhirnya Elvis tengah berjuang dengan berbagai masalah kesehatan, ia tetap menikmati penampilannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kukira itu karena kami menikmatinya, dan kami selalu menikmatinya. Kami melakukan dua pertunjukan setiap malam selama lima minggu, tapi kami tidak pernah bosan," ujar Elvis dalam wawancara dengan Nights With Alice Cooper.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setiap lagu terasa seperti kami pertama kali memainkannya, dan itu salah satu rahasianya," tambahnya. Menurut gitaris utama Elvis, James Burton, "The King" mampu mengontrol vokalnya dengan sempurna, meskipun sedang sakit.
"Dia punya pitch yang sempurna. Dia bisa berdiri di panggung dan menyanyikan lagu yang mungkin sudah bertahun-tahun tidak dia nyanyikan, dan lagu itu hadir di sana. Itu adalah bakat alami, kau tahu? Itu adalah berkat dari Tuhan," ujar Burton.
Masalah kesehatan Elvis mencakup berbagai kondisi genetik, termasuk defisiensi alfa-1-antitripsin yang dapat menyerang paru-paru dan hati, serta masalah usus besar, defisiensi imun, dan insomnia seumur hidup. Kondisi ini diperparah oleh gaya hidupnya yang berpindah-pindah selama tur, pola makan yang buruk, dan konsumsi obat-obatan serta alkohol.
Elvis ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya di Graceland, Memphis, Tennessee, pada 16 Agustus 1977 pukul 15.00 waktu setempat oleh pacarnya, Ginger Alden. Elvis telah lama menderita sembelit dan sering menghabiskan banyak waktu di toilet. Sebelumnya, Ginger telah memperingatkan "The King" untuk tidak tertidur di toilet. "Tidak akan," jawab Elvis, dan itu menjadi kata-kata terakhirnya. Penyebab resmi kematiannya adalah serangan jantung. Elvis meninggal pada usia 42 tahun.
Elvis Aron Presley lahir pada 8 Januari 1935 di Tupelo, Mississippi, dan kemudian mengubah ejaan nama tengahnya menjadi Aaron. Berasal dari keluarga sederhana, ia tumbuh menjadi salah satu nama terbesar dalam musik rock 'n' roll dan dijuluki "The King".
Dikutip dari laman graceland.com, pada ulang tahunnya yang ke-11, Elvis mendapatkan gitar pertama dari ibunya. Pada tahun 1946, Elvis memenangkan pertunjukan bakat di Humes High School di Memphis. Setelah lulus pada 1953, ia melakukan berbagai pekerjaan sambil mengejar impian musiknya. Tahun itu, ia merekam demo pertamanya di Sun Studio.
Tak lama kemudian, Sam Phillips, pemilik label rekaman, memutuskan untuk merekrut Elvis. Ia lalu merilis single perdana "That's All Right" pada 1954. Pada 1955, Elvis mulai meraih kepopuleran berkat gaya musiknya yang unik, aksi panggungnya yang memikat, dan wajah tampannya. Pada tahun yang sama, ia menandatangani kontrak dengan RCA Records dan mencetak single nomor 1 pertamanya dengan "Heartbreak Hotel".
Elvis juga menandatangani kontrak film dengan Paramount Pictures pada 1956 dan sering muncul sebagai bintang tamu di TV. Sepanjang karirnya yang luar biasa, Elvis membantu mempopulerkan musik rock 'n' roll di Amerika dan memenangkan tiga Grammy Awards. Elvis mencetak 18 single hits, termasuk "Don't Be Cruel", "Good Luck Charm", dan "Suspicious Minds", serta banyak album emas dan platinum.
Kematian Elvis Presley membawa kesedihan bagi banyak orang. Layanan pengiriman bunga FTD melaporkan bahwa lebih dari 3.100 karangan bunga dipesan pada hari kematiannya. Diperkirakan 18.000 orang dengan bunga dan memorabilia berbaris di sepanjang Elvis Presley Boulevard di Memphis untuk melihat prosesi pemakamannya pada 18 Agustus 1977.
Pilihan Editor: Film Elvis: Siapa Kolonel Tom Parker yang Bawa Kesuksesan Sekaligus Kehancuran Elvis Presley?