Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MUSIM semi di Jepang tidak hanya identik dengan mekarnya bunga sakura, tetapi juga menjadi waktu diadakan berbagai festival yang meriah. Berbagai daerah di Jepang mengadakan perayaan tradisional mulai dari festival bunga hingga parade yang diiringi pertunjukan seni.
Dikutip dari Nippon, bunga sakura menjadi ikon musim semi dengan varietas somei yoshino sebagai jenis yang paling mendominasi dari seluruh jenis yang tumbuh di sana. Mekarnya dimulai dari wilayah barat daya pada akhir Maret, lalu perlahan bergerak ke utara hingga April. Selama musim ini berbagai festival lokal di berbagai daerah.
Meski somei yoshino menjadi sorotan utama, beberapa varietas sakura lain mekar pada waktu berbeda. Salah satunya kawazu zakura di Kawazu, Prefektur Shizuoka. Jenis ini mulai berbunga dari awal Februari hingga awal Maret yang lebih besar dari somei yoshino.
Festival Kanda
Festival terbesar di Tokyo ini versi lengkap dari perayaannya akan digelar kembali pada 2025. Festival ini hanya diadakan setiap dua tahun. Atraksi utama dalam festival parade yang menampilkan sekitar 200 kuil portabel (mikoshi) yang diarak. Orang yang mengarak mikoshi menggunakan jaket tradisional hanten.
Pameran Tulip Tonami
Dikutip dari Japan Travel, pameran Tulip Tonami diselenggarakan setiap tahun dan menjadi salah satu atraksi bunga paling memukau di Jepang. Acara ini berlangsung pada 22 April hingga 5 Mei 2025. Ratusan varietas tulip dipamerkan dan pengunjung dapat menyaksikan keindahannya dari menara observasi yang tersebar di sekitar taman.
Festival Otabi
Festival Otabi yang berarti 'melakukan perjalanan' dalam bahasa Jepang merupakan perayaan tahunan yang digelar pada akhir pekan kedua Mei di Prefektur Ishikawa. Lokasinya tak jaug dari Kanazawa tepatnya di Komatsu festival ini dikenal dengan arak-arakan kuil portabel dan kendaraan hias yang disebut hikiyama dan pertunjukan kabuki.
Kendaraan hias tersebut dirancang menyerupai panggung pertunjukan teater tradisional (kabuki) lengkap dengan hanamichi yaitu jalur kecil yang menghubungkan panggung dengan penonton. Hikiyama ini diarak keliling kota dan pada hari terakhir digunakan sebagai panggung pertunjukan kabuki yang dibawakan oleh anak-anak setempat.
Puncak kemeriahan pada malam penutupan ketika seluruh delapan hikiyama diterangi cahaya lampu untuk pertunjukan kabuki.
Pilihan Editor: Kota di Jepang Gunakan Ninja untuk Mengontrol Perilaku Turis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini