Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Tenun ikat Pulau Maringkik menjadi tenun khas di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menilik sejarahnya tenun ini dibuat pertama kali oleh Suku Bugis, Sulawesi Selatan dan Mandar Sulawesi Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Kelompok Tenun Pulau Maringkik, Abdul Kohar mengatakan Bugis-Mandar merupakan suku pertama yang datang ke Pulau Maringkik. Kedatangan mereka menjadi tonggak awal terbentuknya Desa Pulau Maringkik. Desa ini berada di pulau terluar di tengah laut, merupakan pecahan Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Suku Bugis-Mandar adalah suku pertama yang mempraktikan keterampilan menenun," kata Abdul Kohar ditemui Tempo di Balai Desa Pulau Maringkik, Sabtu, 11 Februari 2023 lalu.
Tenun ikat Pulau Maringkik dianggap warisan leluhur maka sejarah tenun dan motif itu dipasang di papan halaman kantor Desa Pulau Maringkik. Jadi siapa pun pengunjung bisa mengetahui tentang cerita di balik motif tenun ikat tersebut.
Berikut Nama-Nama Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik
1.Motif Bugis-Mandar
Tenun ikat Pulau Maringkik corak Bugis-Mandar sering digunakan untuk prosesi pernikahan. Ini menjadi warisan nenek moyang mereka.
2.Motif Gerintik
Corak Gerintik menjadi motif tenun ikat Pulau Maringkik yang digunakan dalam proses adat pernikahan untuk sembilan keluarga utama dari kedua mempelai. Dinamai Gerintik karena bentuknya bintik-bintik hitam, titik-titik itulah menyerupai rintik-rintik air hujan.
3.Motif Lohong
Motif Lohong merupakan perpaduan antara motif Bunga Para serta benang abu-abu dan hitam. Warna dominan pada kain tenun ikat jenis ini adalah hitam. Maka kain tenun motif Lohong kerap dipakai kaum lelaki di Desa Pulau Maringkik.
Penenun Desa Pulau Maringkik menjemur benang setelah diwarnai, Sabtu 11 Februari 2023. FOTO; AYU CIPTA I TEMPO
4.Motif Sepak
Disebut Sepak atau pembatas bunga satu dengan bunga lain. Motif tenun ikat ini sering dipakai oleh orang terdahulu yang memiliki ilmu supranatural agar ilmunya tidak tawar/campah oleh orang lain.
Motif Sepak ini memiliki arti ketaatan warga Pulau Maringkik dalam mempertahankan agama dan budaya adat yang dianut serta sebagai pertahanan diri dari pengaruh asing atau orang luar.
5.Motif Bunga Para
"Motif Bunga Para ini dicetuskan oleh penenun Desa Pulau Maringkik. Ibu Naimah namanya adalah sesepuh tenun di sini," kata Abdul Kohar.
Motif Bunga Para memiliki filosofi cantik luar dalam. Tak hanya kecantikan paras perempuan Pulau Maringkik. Namun kecantikan hati yang tulus dan ikhlas saat menenun. Tak hanya itu kesabaran menenun dan mendidik anak para perempuan Maringkik tergambar dalam corak tenun ikat Bunga Para ini.
6.Motif Catur
Corak Catur digunakan oleh muda-mudi Desa Pulau Maringkik untuk mengiring pengantin usai akad nikah.
7.Motif Mira Cabi
Motif Mira Cabi sebenarnya masuk kategori motif Sepak. Kenapa dinamakan Mira Cabi karena benang yang ditenun didominasi warna merah seperti warna cabai (cabi).
8.Motif Kuneh Kunyi
Motif Kuneh Kunyi menggunakan dominasi benang warna hijau keemasan. Arti warna itu bagi warga Pulau Maringkik adalah jalan kemewahan. Maknanya jika tenun corak Kuneh Kunyi dipakai maka akan mengangkat derajat si pemakainya.
9.Motif Gabu Ijo
Motif Gabu Ijo karena didominasi tenunan warna benang hijau dengan kombinasi warna gabu (biru) gambar bunga dan variasi layar kapal nelayan.
10.Motif Timbaq Layar
Motif Timbaq Layar sejalan dengan
kehidupan warga Pulau Maringkik yang bermata pencaharian nelayan. Corak ini menggambarkan layar kapal tradisional yang mengandalkan angin sebagai tenaga penggeraknya.
Nenek moyang warga Pulau Maringkik sebagai pelaut ulung yang memiliki tekad kuat sekeras baja menjadi dasar motif tenun Timbaq Layar. Kain tenun motif ini umumnya dipakai nelayan untuk melaut.
11. Motif Polos
Motif tenun polos ini melambangkan kesederhanaan warga Pulau Maringkik dalam bermasyarakat. Menjunjung tinggi nilai gorong royong, berjiwa sosial. Mereka meyakini segala sesuatu jika dikerjakan dengan iklhas maka pekerjaan menjadi ringan dan mudah. Motif tenun polos juga kerap dipakai pada hari raya agama Islam.
Pilihan Editor: Tenun Badui Makin Dilirik Konsumen Lokal dan Internasional
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.