Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solok -Ada kabar baik bagi para penakluk gunung yang menyukai tantangan jalur pendakian baru. Kini mereka bisa mendaki Gunung Kerinci lewat jalur baru, yakni melalui Solok Selatan, Sumatera Barat. Rezonasi kawasan itu telah diubah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jalur pendakian yang diubah zonasinya dari zona rimba menjadi zona pemanfaatan untuk pariwisata itu disetujui oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Kamis, 28/12.
Jalur baru pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.805 meter diatas permukaan laut (Mdpl) itu, melintasi zona rimba/inti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Selama ini sudah ada dua jalur pendakian, yakni lewat Solok dan Kersik Tuo.
Kepala Balai Besar TNKS Arief Toengkagie menyebutkan untuk melintasi jalur baru itu pendaki harus mengurus Surat izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) di pusat informasi yang telah didirikan di pintu gerbang, di kawasan danau Botak, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Solok Selatan.
TNKS juga menjanjikan pengurusan Simaksi jalur anyar pendakian Gunung Kerinci tersebut lebih mudah. "Syaratnya cukup fotokopi KTP dan menyetujui aturan yang telah kami tetapkan," ujarnya.
Pada dasarnya Simaksi ini untuk mengikat para pendaki agar tidak mengganggu kelestarian ekosistem, baik flora dan fauna, yang berada di jalur pendakian itu. "Kami tidak curiga, namun waspada untuk menjaga kelestarian ekosistem dari tangan-tangan jahil," ujarnya.Gunung Kerinci. TEMPO/ Febrianti
Selain diminta ikut menjaga kelestarian hutan dan satwa yang berada di dalamnya, para pendaki harus peduli menjaga kebersihan. "Jika satu orang saja membawa lima bungkus mi instan, kalau seribu orang jadi berapa? Jadi kami berharap pendaki ikut menjaga kebersihan," ujarnya.
Mengingat jalur baru itu memasuki wilayah rimba yang hutannya masih asli, para pendaki harus didampingi pemandu yang telah disiapkan TNKS dan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Satu rombongan yang terdiri atas lima hingga enam orang, harus didampingi seorang pemandu. TNKS telah melatih sekitar 20 pemandu yang berasal dari Bangun Rejo, Nagari Lubuk Gadang Selatan.
TNKS juga telah menyiapkan sumber-sumber air di sejumlah titik. Hal ini untuk memudahkan pendaki memperoleh pasokan air selama menempuh jarak sekitar 12,4 kilometer guna mencapai puncak gunung. "Pendaki bisa masuk lewat Bangun Rejo dan keluar melalui Kresik Tuo Kerinci, Jambi, atau sebaliknya," ujarnya.
Pada jalur baru, pendaki bisa menikmati hutan yang selama ini belum terjamah manusia. Mereka juga dimanjakan panorama kebun teh Mitra Kerinci dari ketinggian.
Pemerhati pariwisata Sumbar, Yulnofrins Napilus menyebutkan jalur pendakian gunung yang berada di jajaran Bukit Barisan ini merupakan ikon baru pariwisata Solok Selatan, setelah kampung adat Kawasan Seribu Rumah Gadang di Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu dan Gua Batu Kapal di Kecamatan Sangir Balai Janggo.
"Solok Selatan harus mampu memanfaatkan peluang ini untuk membangun pariwisata," ujarnya.
ANTARA
Berita lain: