Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Hagia Sophia: Selama Ratusan Tahun telah Beralih Fungsi Gereja, Museum, Masjid

Status Hagia Sophia dan fungsinya telah berubah beberapa kali selama berabad-abad

27 Desember 2022 | 18.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Orang-orang berdoa pada hari pertama hari raya Idul Adha di luar Masjid Agung Ayasofya-i Kebir Camii atau Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 9 Juli 2022. REUTERS/Murad Sezer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 27 Desember 537, kegiatan keagamaan pertama kali dilakukan Hagia Sophia. Mulanya bangunan ini dibangun sebagai Gereja Kristen Ortodoks Yunani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Status Hagia Sophia dan fungsinya telah berubah beberapa kali selama berabad-abad. Mengutip History, Kaisar Bizantium Constantius menggagas pembangunan Hagia Sophia pertama pada 360 Masehi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat pembangunan gereja pertama, kota Istanbul bernama Konstantinopel, yang diambil dari nama ayah Konstantius, Constantine I, penguasa pertama Kekaisaran Bizantium. Ortodoks Yunani menjadi agama resmi Bizantium. Hagia Sophia digunakan sebagai gereja utama dan menjadi tempat kaisar baru diberi mahkota.

Hagia Sophia menuju perubahan

Selama beberapa abad, bangunan ini digunakan sebagai gereja dan katedral. Sudah melewati beberapa kali pembangunan sampai perubahan fondasi seperti saat ini. Pada 1344, guncangan menghancurkan struktur bangunan.

Pada periode selanjutnya,Ottoman atau Utsmaniyah dipimpin oleh Kaisar Fatih Sultan Mehmed yang dikenal sebagai Mehmed Sang Penakluk merebut Konstantinopel pada 1453 Masehi. Ottoman mengganti nama Konstantinopel menjadi Istanbul. Setelah penaklukan Istanbul, Hagia Sophia diubah menjadi masjid.

Pada masa itu, berbagai ornamen keagamaan Kristen yang telah ada ditutup dengan kaligrafi besar dari seniman ternama Kazasker Mustafa Izzet. Bangunan pun direnovasi kembali dan ditambahkan dengan mihrab dan empat menara besar di luar bangunan. Seiring waktu, Hagia Sophia telah menjadi sebuah kompleks yang terdiri atas makam, air mancur, perpustakaan dan berbagai fasilitas lainnya.

Saat kepemerintahan Recep Tayyip Erdogan

Jemaah menghadiri salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan, di Ayasofya-i Kebir Camii atau Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 8 April 2022. Masjid ini kembali mengadakan salat tarawih berjemaah setelah 88 tahun. REUTERS/Murad Sezer

Era kejatuhan Ottoman dan munculnya Republik Turki, pada masa kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia beralih fungsi dari masjid menjadi museum. Sejak 1985 bangunan itu ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO. Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Sebagai masjid selama 481 tahun.

Pada 2015, seorang ulama membacakan Al Quran di dalam Hagia Sophia untuk pertama kalinya sejak 85 tahun. Tahun berikutnya, otoritas agama Turki mulai mengumandangkan azan dan ayat-ayat kitab suci pada Ramadan saat malam Nuzulul Quran.

Pada 2020, Hagia Sophia kembali menorehkan kisah baru. Bangunan itu beralih fungsi menjadi masjid. Kepemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, status Hagia Sophia sebagai museum resmi dicabut. Pada Jumat, 24 Juli 2020, masyarakat muslim Turki melaksanakan salat Jumat pertama di Hagia Sophia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus