Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Impian penumpang kapal pesiar Norwegian Star ke Antartika buyar ketika kapal pesiar yang mereka tumpangi, Norwegian Star, membatalkan perjalanan ke sana secara tiba-tiba. Mereka akhirnya hanya berlayar dari Miami ke Amerika Selatan pulang-pergi. Perjalanan tersebut diam-diam diubah setelah para penumpang naik ke kapal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cerita ini terungkap dari unggahan di akun TikTok @ruinedvacation pada 9 Februari 2024. Dalam unggahan itu, seorang wanita mengungkapkan rasa frustrasinya atas komunikasi yang buruk dari perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya berada di kapal Norwegian Star," kata penumpang itu. “Kapal kami tidak akan menuju Antartika.”
Dia mengatakan perjalanan kapal pesiar itu diam-diam diubah menjadi Perjalanan Pulang-Pergi Amerika Selatan, dan dia yakin keputusan itu telah dibuat sebelum penumpang menaiki kapal tersebut.
Dia mengatakan layanan pelanggan menyebutkan perubahan dilakukan atas alasan pengoperasian tapi tidak ada penjelasan lebih lanjut.
Menurut NZ Herald, pemberitahuan dikirimkan kepada penumpang bahwa mereka tidak akan mencapai Antartika
“Meskipun kami berusaha mempertahankan rencana perjalanan awal sebanyak mungkin, sayangnya, terkadang modifikasi dilakukan untuk mengoptimalkan rencana perjalanan atau untuk mengakomodasi keadaan tertentu,” bunyi pernyataan tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengalaman tamu, rencana perjalanan telah direvisi.
Wanita di unggahan @ruinedvacation mengatakan para penumpang mulai berkumpul di lobi umum kapal untuk meminta jawaban. "Layanan pelanggan menolak untuk menemui kami," katanya sambil menunjukkan kerumunan besar penumpang yang marah.
"Mereka telah mengirimkan petugas keamanan untuk menenangkan kami, tapi kami menolak untuk diberitahu: 'Maaf kami tidak akan pergi, dan kami tidak akan memberikan alasan kepada Anda.'"
Dia mengatakan para penumpang merasa ditipu karena semua orang di kapal telah membayar dalam jumlah besar untuk pergi ke Antartika. Biaya perjalanan bervariasi, namun salah satu penumpang di Facebook mengatakan dia telah membayar $13.000 atau sekitar Rp203 juta untuk tiketnya.
“Mereka mengira kami idiot,” katanya. "Kami bukan orang bodoh, dan kami tidak siap menerima begitu saja."
Para penumpang juga membahas situasi tersebut di grup Facebook "Norwegian Star South America & Antarctica", dan mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan jawaban yang efektif.
“Tidak ada penjelasan,” tulis salah satu penumpang bernama Shane C Grant. "Seluruh kapal benar-benar kesal. Istri saya dan saya sendiri baru mengetahuinya melalui bisikan-bisikan di lorong."
Wanita yang menjalankan @ruinedvacation memberikan kabar terbaru pada hari berikutnya, mengatakan beberapa anggota kru telah muncul selama pertemuan di lobi. “Tapi kami masih belum tahu apa-apa,” katanya.
Dia mengatakan keputusan itu dibuat oleh kantor pusat NCL di Miami, bukan oleh orang yang ikut pelayaran itu pada 31 Januari. Penumpang diberitahu bahwa kapal diperintahkan berjalan lambat dan tidak dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan tinggi seperti biasanya. Tapi tidak dijelaskan apakah itu untuk menghemat bahan bakar atau memang kapal tidak bisa berjalan cepat karena masalah lain.
Perusahaan kapal pesiar seringkali mengubah rencana perjalanan mereka pada menit-menit terakhir, sehingga membuat penumpang frustrasi dan marah. Pada Desember, penumpang dalam perjalanan MSC Cruises diberitahu bahwa mereka akan berangkat dari New York ke Boston, bukan ke Karibia, hanya beberapa jam sebelum mereka dijadwalkan untuk berlayar.
INSIDER | INDEPENDENT.CO.UK