Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tinggal di luar negeri menjadi pilihan banyak orang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Proses pindah ke luar negeri ini sering kali rumit dan mahal. Namun, kini banyak tempat menawarkan program menarik yang menawarkan uang kepada orang asing untuk pindah ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam beberapa tahun terakhir, program hibah untuk menetap di desa-desa kecil di Eropa mencuri perhatian. Ada daerah yang menjual rumah dengan lebih murah dari secangkir kopi, bahkan ada yang justru memberi uang untuk menarik warga negara lain pindah ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Program yang menawarkan insentif finansial untuk pindah ke luar negeri, seperti desa-desa pedesaan di Italia yang membayar orang untuk merenovasi rumah lama atau daerah-daerah di Spanyol yang menawarkan hibah, merupakan konsep yang fantastis," kata Michelle Garabito, seorang ekspatriat dan pendiri komunitas relokasi The Lux Nomads. "Program-program tersebut merupakan alat pemasaran hebat yang dirancang untuk menarik perhatian dan merevitalisasi daerah-daerah yang mungkin berpenduduk sedikit atau sedang mengalami kesulitan ekonomi."
Meski demikian, program ini juga sangat selektif sehingga hanya sedikit orang yang memenuhi syarat. Tapi jika ingin mencoba, inilah negara yang memberikan insentif untuk pindah ke sana.
1. Spanyol
Wilayah terpencil di Spanyol, Extremadura, meluncurkan sebuah program pada akhir Agustus bagi 200 pekerja nomaden digital yang memenuhi syarat dan bekerja di bidang teknologi. Mereka menawarkan €15.000 atau Rp253,5 juta, bagi mereka yang tertarik tinggal di salah satu desa terpencilnya, selama setidaknya dua tahun. Hibah tersebutdapat digunakan untuk mencari tempat tinggal. Mereka yang suka wine dan sejarah akan menyukai tempat ini.
2. Chili
Chili memiliki Start-Up Chile, sebuah program akselerator yang menawarkan hibah mulai dari 15 juta peso Chili atau sekitar Rp246 juta hingga 75 juta peso Chili atau sekitar Rp1,2 miliar. Syaratnya, peminat harus membawa bisnis rintisan mereka ke negara Amerika Selatan tersebut. Program ini cocok buat penggemar kegiatan luar ruangan dan punya jiwa kewirausahaan.
3. Irlandia
Pada 2023, Irlandia meluncurkan inisiatif yang disebut Our Living Islands. Program ini bertujuan merevitalisasi dan melestarikan komunitas di 30 pulau pedesaan di lepas pantai baratnya. Kandidat yang memenuhi syarat dapat menerima hingga €84.000 atau sekitar Rp1,4 miliar untuk merenovasi properti terbengkalai yang akan ditempati.
4. Jepang
Jepang memiliki program Regional Revitalization Corps yang telah berjalan sejak 2008. Program ini dibuat untuk mengatasi depopulasi pedesaan, dengan merekrut ekspatriat untuk pindah ke kota-kota kecil dan merevitalisasi populasinya yang menurun. Warga negara Jepang keturunan asing tersebut diberi pekerjaan di pedesaan dengan gaji sekitar 3 juta yen atau sekitar Rp312 juta. Mereka akan diminta memulai bisnis, seperti membuka kafe. Program ini sangat selektif, membutuhkan kefasihan berbahasa Jepang dan pemahaman budaya Jepang.
5. Italia
Banyak warga Amerika Serikat yang ingin pindah ke luar negeri setelah pemilu. Bersamaan dengan itu, kota kuno Ollolai di Sardinia, salah satu pulau di Mediterania, mengumumkan sebuah program yang disebut Live in Ollolai untuk warga Amerika yang ingin meninggalkan negara tersebut. Kota di Italia ini dikelilingi oleh hutan yang damai. Program ini menawarkan rumah dengan harga mulai dari €1 atau sekitar Rp16.900.
Meskipun program pindah ke luar negeri ini menggoda, Garabito mengingatkan agar orang-orang realistis karena gaya hidup mereka belum tentu sejalan dengan tujuan program. Biasanya program ditujukan untuk menghidupkan kembali daerah-daerah pedesaan dan terpencil yang sudah kehilangan banyak penduduk atau dihuni orang-orang tua.
Pilihan Editor: 10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, Singapura Termasuk