Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

3 Mei 2024 | 10.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bali akan menjadi tuan rumah agenda World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diadakan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada 18-25 Mei 2024. Acara ini akan dimanfaatkan untuk promosi wisata Bali, salah satunya dengan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada para delegasi World Water Forum (WWF).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tradisi ini rencananya dilaksanakan di wilayah Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Kota Denpasar pada 18 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara di Denpasar mengatakan, Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air. Ini menjadi kesempatan menunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Sukra menyampaikan kearifan lokal Segara Kerthi yang bermakna pemuliaan pada air, khususnya pantai dan laut ini, bersumber dari ajaran agama Hindu. Segara Kerthi merupakan salah satu bagian dari ajaran Sad Kerthi atau enam perilaku mulia untuk menjaga alam semesta.

"Dengan ritual Segara Kerthi ini, kita masyarakat Bali memiliki kearifan lokal tidak saja secara sekala (upaya fisik) tetapi juga secara niskala (rohani/spiritual)," kata dia, seperti dilansir dari Antara.

Pelepasan tukik dan burung

Ritual Segara Kerthi yang dilaksanakan pada 18 Mei 2024 bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Uye/Tumpek Kandang. Ritual ini dirayakan umat Hindu setiap 210 hari sekali sebagai wujud rasa syukur dan pemuliaan kepada binatang yang telah membantu kehidupan manusia.

Karena itu, pada upacara Segara Kerthi nanti selain menggunakan sarana sesajen Caru Panca Kelud dan dilaksanakan persembahyangan bersama, juga akan diisi dengan pelepasan tukik dan burung sebagai bentuk pemuliaan pada binatang.

Ritual atau upacara Segara Kerthi akan dipimpin oleh tiga sulinggih (pendeta Hindu) serta melibatkan masyarakat adat di Desa Adat Serangan Bali. Delegasi WWF dan para undangan lainnya akan hadir untuk menyaksikan acara tersebut. 

"Para delegasi WWF juga dapat menyaksikan sejumlah tari sakral yang akan mengiringi rangkaian upacara Segara Kerthi," ucapnya.

ANTARA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus