Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kejutan itu tiba-tiba menerpa dari segala arah: baliho iklan warna-warni menohok mata selepas gerbang imigrasi, mesin-mesin anjungan uang tunai (ATM) berderet di lobi terminal kedatangan Bandara Internasional Pudong. Geserkan titik pandang agak ke kiri. Itulah telepon umum yang bakal membikin melongo. Mirip mesin ATM, pesawat itu dilengkapi layar yang akan menampilkan lawan bicara. Teknologi videophone, yang bahkan di Barat pun belum jadi kelaziman, di sini sudah dipakai.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo