Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jurus Teras Malioboro 1 Yogyakarta agar Disambangi Jutaan Wisatawan Tiap Tahun

Area Teras Malioboro 1 dihuni 800 lebih pedagang kaki lima pindahan dari trotoar Malioboro sejak 2022.

31 Juli 2024 | 06.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana di Teras Malioboro 1 Yogyakarta saat pagi hari. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pusat pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Teras Malioboro 1, tercatat telah disambangi sekitar 3 juta wisatawan selama Januari hingga Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teras Malioboro 1 merupakan unit sentra PKL yang berada di ujung selatan Jalan Malioboro. Lokasinya berbeda dengan Teras Malioboro 2 di ujung utara Malioboro, yang beberapa waktu lalu dilanda demonstrasi dari pedagang karena akan direlokasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Area Teras Malioboro 1 dihuni 800 lebih pedagang kaki lima pindahan dari trotoar Malioboro sejak 2022.

"Sepanjang 2023 lalu perputaran uang di Teras Malioboro 1 ini berkisar Rp 13,1 miliar, dengan total kunjungan 3,7 juta wisatawan," kata Hellen Phornica, Kepala UPT Balai Layanan Usaha Terpadu Koperasi UKM (Teras Malioboro I) Dinas Koperasi dan UKM DIY pada Selasa, 30 Juli 2024.

Ramai setelah dua tahun

Hellen menuturkan, lonjakan kunjungan wisatawan ke area yang menjual berbagai cenderamata, batik, dan kuliner itu baru terasa pada 2024 ini atau dua tahun setelah area itu resmi beroperasi.

"Pada 2022, kunjungan masih 2,5 juta orang, namun memasuki 2024 ini, terhitung Januari sampai Juli, kunjungan sudah 3 juta orang atau mendekati capaian sepanjang tahun 2023," kata dia.

Data kunjungan dan omzet itu berdasarkan dari hasil pendataan dan wawancara para pedagang.

"Kami optimis sampai akhir tahun ini kunjungan bisa terlampaui di atas 5 juta pengunjung," kata dia.

Atraksi untuk tarik pengunjung

Untuk menarik wisatawan, ujar Hellen, Teras Malioboro 1 memang gencar menggelar atraksi. Sejumlah ornamen pun dipasang guna menarik perhatian pengunjung memasuki area itu, seperti menaruh patung patung replika dinosaurus di akses masuk.

"Kami juga menjadwalkan berbagai festival untuk semua zona, bahkan sampai di belakang," kata dia.

Misalnya saja Festival Pesta Bakpia, Festival Gudeg, Festival Kerajinan dan lainnya yang inspirasinya berasal dari para pedagang sendiri. Ternyata strategi itu berhasil.

Ketika Festival Pesta Bakpia digelar selama tiga hari, omzet para pedagang bakpia di area itu tembus Rp 200 juta.

"Jadi terus ada hiburan dan pameran, serta event-event tematik untuk menarik wisatawan itu, kami tidak mengandalkan wisata belanjanya saja," kata dia.

Pedagang di Teras Malioboro juga dijadwalkan mengikuti berbagai kegiatan produksi, permodalan, pemasaran, hingga legalitas kelembagaan.

"NIB (Nomor Induk Berusaha) kini sudah 100 persen dimiliki pedagang di Teras Malioboro 1, untuk kuliner juga semuanya sudah mengantongi sertifikasi halal," kata dia.

Jumlah pedagang berkurang

Meski mengalami peningkatan kunjungan, Hellen tak menampik ada dinamika di Teras Malioboro 1. Berupa berkurangnya jumlah pedagang atau tidak aktif selama setahun terakhir sehingga kios kosong.

Jumlah pedagang yang diketahui di Teras Malioboro 1 disebut mengalami penurunan sebanyak 20 pedagang. Jika saat awal relokasi tercatat ada 888 pedagang terdaftar, kini menjadi 868 pedagang tersisa yang benar benar aktif.

"Ada yang alih profesi, ada yang sedang mengumpulkan modal kembali, dan ada yang memilih usaha di lokasi lainnya," kata dia.

Komposisi pedagang terbanyak di Teras Malioboro 1 adalah kerajinan (41,10 persen), fesyen (30,07 persen), kuliner (19,82 persen) dan oleh-oleh (8,45 persen). 

Total PKL Malooboro saat mereka masih berjualan di trotoar atau belum direlokasi ke Teras Malioboro 1 dan 2 ada 1.941 pedagang. Saat ini,  masih ada 1.041 pedagang menempati Teras Malioboro 2 yang nantinya akan direlokasi ke dua titik yakni Beskalan dan Ketandan yang masih di ruas Jalan Malioboro.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus