Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia yang mencitrakan diri sebagai negara dengan budaya beragam, berada di peringkat pertama sebagai destinasi liburan terbaik di Asia. Pemeringkatan ini dilakukan sebuah survei baru yang dilakukan oleh situs keuangan Amerika, Insider Monkey.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menempati posisi tertinggi dalam survei, Malaysia mengalahkan beberapa tujuan favorit wisatawan Barat seperti Thailand dan Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei ini menyertakan 20 negara Asia untuk melihat mana yang paling disukai sebagai destinasi liburan. Peringkat selanjutnya adalah Taiwan di posisi kedua, disusul Singapura, Jepang, dan Uni Emirat Arab. Sementara, Indonesia berada di urutan ke-12.
Pemeringkatan tersebut didasarkan survei yang menilai beberapa metrik termasuk rasa hormat, keramahan, keberagaman, demokrasi, dan jumlah wisatawan asing. Menurut situs tersebut, Malaysia adalah contoh bagus dari persatuan dan keramahan. Pemeringkatan tersebut diperoleh dari referensi lima artikel yang dipublikasikan di portal tersebut pada 2023.
“Ini adalah tujuan pilihan bagi wisatawan yang ingin membenamkan diri dalam beragam budaya komunitas lokal,” tambahnya. “Keramahan dan keramahan Malaysia menyempurnakan eksplorasi budaya ini, menjadikannya pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung.”
29 Juta Pengunjung Internasional
Malaysia mencatat hampir 29 juta kedatangan wisatawan asing pada tahun lalu, dan menjadi tujuan wisata paling populer di Asia Tenggara. Warga Singapura merupakan wisatawan asing terbesar di Malaysia dengan 8,3 juta orang, diikuti oleh warga Indonesia, Thailand, Tiongkok, dan Brunei, menurut situs berita Focus Malaysia.
Malaysia baru-baru ini melonggarkan persyaratan visa bagi wisatawan dari negara dengan ekonomi besar seperti Tiongkok dan India selama 30 hari, sama dengan yang dilakukan Thailand.
Tahun ini, Tourism Malaysia yakin bisa mencapai 27,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara karena beberapa faktor pendukung, antara lain insentif hibah charter flight match dari pemerintah, program Liberalisasi Visa, dan meningkatnya aktivitas promosi pariwisata di luar negeri.
VN EXPRESS | THE STAR