Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Katedral Notre Dame Bakal Dibuka Kembali, Pengunjung Harus Bayar Tiket Masuk

Pemerintah Prancis berencana menerapkan biaya masuk untuk pengunjung katedral Notre Dame sebesar 5 euro

25 Oktober 2024 | 21.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perancah terlihat saat rekonstruksi awal di Katedral Notre Dame, tiga bulan setelah kebakaran besar, di Paris, Prancis 17 Juli 2019. [Stephane de Sakutin / Pool via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Katedral Notre Dame di Paris akan dibuka untuk pengunjung pada 7 Desember 2024, setelah direstorasi akibat kebakaran. Pemerintah Prancis berencana menerapkan biaya masuk untuk pengunjung katedral bersejarah tersebut. Namun keuskupan Paris menentang rencana tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah dilanda kebakaran pada April 2019, Katedral Notre Dame dengan interior bertingkat dan jendela kaca patri yang ikonik siap menyambut pengunjung dari seluruh dunia. Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati mengusulkan biaya masuk kepada wisatawan sebesar 5 euro (sekitar Rp84 ribu). Dengan biaya tersebut diperkirakan dapat menghasilkan 75 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun), dapat digunakan untuk biaya pemeliharaan bangunan keagamaan lainnya di seluruh Prancis.

Biaya masuk untuk wistawan

Menurut Dati, penerapan biaya masuk katedral bersejarah tersebut, akan menjadi simbol pelestarian bagi semua tempat keagaman di Prancis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di seluruh Eropa, pengunjung membayar untuk mengakses situs-situs keagamaan yang paling menakjubkan. Dengan 5 euro per pengunjung di Notre-Dame, kita bisa menyelamatkan gereja-gereja di seluruh Prancis. Itu akan menjadi simbol yang indah," kata Dati.

Melalui platform sosial X, Dati menambahkan, bahwa biaya masuk akan berlaku untuk wisatawan. Bukan mereka yang menghadiri misa atau layanan keagamaan lainnya. “Layanan keagamaan harus tetap gratis, tetapi setiap pengunjung budaya harus berkontribusi untuk melestarikan warisan kita,” katanya.

Tidak menutup kemungkinan wisatawan dari luar Uni Eropa harus membayar biaya yang lebih tinggi untuk masuk ke dalam katedral Notre Dame.  

Usulan penerapan biaya masuk wisatawan ke Notre Dame mendapat dukungan dari Menteri Dalam Negeri, Bruno Reailleau. Dia mengambil contoh dari pengalamannya sendiri saat mengunjungi Sagrada Familia di Barcelona. “Jika 5 euro dapat menyelamatkan warisan keagamaan kita, maka itu sangat berarti, terlepas apakah Anda seorang penganut agama tersebut atau bukan," katanya.

Tanggapan keuskupan

Dalam pernyataan resmi keusukupan Paris mengatakan penerapan biaya masuk untuk pengunjung bertentangan dengan prinsip gereja. Keuskupan menekankan prinsip utama bahwa katedral terbuka untuk semua orang, terlepas dari kemampuan finansial atau keyakinan. Prinsip tersebut mencerminkan tradisi lama di Prancis, di mana Gereja Katolik pada umumnya menghindari mengenakan biaya masuk untuk tempat ibadahnya.

Prancis memiliki sekitar 42 ribu gereja Katolik, dan banyak di antaranya dalam kondisi rusak. Para ahli memperkirakan bahwa satu bangunan keagamaan hilang setiap dua minggu karena kelalaian, kebakaran, atau vandalisme. Beberapa kampanye sudah dilakukan untuk mengatasi krisis ini, termasuk "Loto du patrimoine", yang mendanai upaya restorasi. Meski sudah menghabiskan lebih dari 280 juta euro selama lima tahun terakhir untuk merestorasi lebih dari 8.000 situs, masih banyak gereja pedesaan masih terancam rusak.

FRANCE 24 | TRAVEL AND TOUR WORLD

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus