Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyiapkan kawasan Kayutangan sebagai destinasi wisata yang mengusung konsep heritage.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menargetkan pada akhir Desember 2020, wisata Kayutangan Heritage sudah dapat dinikmati wisatawan dengan berbagai fasilitas penunjang dan ornamen cantik khas masa lalu," kata Wali Kota Malang, Sutiaji pada Senin 9 Maret 2020. Pemerintah akan menata sejumlah sudut di kawasan Kayutangan sekaligus melestarikan cagar budayanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia berharap langkah ini mampu mendukung pariwisata Kota Malang. Penataan awal di kawasan Kayutangan Heritage misalnya rekayasa lalu lintas, penataan kabel bawah tanah, dan meningkatkan konektivitas kawasan. Sembari ditata, pemerintah menggandeng sejumlah pihak untuk mengembangkan destinasi wisata Kayutangan Heritage di Kecamatan Klojen, Kota Malang. Mereka antara lain pelaku usaha dan komunitas kreatif Malang.
Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) atau Gereja Kayutangan di Kota Malang, Jawa Timur. TEMPO/Abdi Purmono
Camat Klojen, Heru Mulyono yang juga Ketua Panitia Pembangunan Kayutangan Heritage, mengatakan menggelar pertemuan untuk menyerap aspirasi masyarakat Kayutangan dalam acara 'Noto Kayutangan Heritage'. "Melalui kegiatan ini diharapkan segala persoalan dapat segera teratasi dan mendapat respons langsung dari pihak terkait," katanya.
Selain kawasan Kayutangan, sejumlah spot dan bangunan di Kota Malang juga bakal ditata kembali agar menarik dan memiliki ciri khas. Misalnya di kawasan Jalan Besar Ijen yang memiliki bangunan rumah dengan bentuk atap segi lima, kawasan jalan Merbabu dengan bangunan rumah-rumah kuno, gedung PLN, Stasiun Kotabaru, serta sejumlah bangunan sekolah. Di Kota Malang juga sudah ada Kampung Budaya Polowijen di Jalan Cakalang, Kelurahan Polowijen, Kota Malang.