Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paris, tuan rumah Olimpiade 2024, dikenal sebagai kota romantis, kaya akan budaya, dan kuliner yang lezat. Tapi di luar citranya yang baik itu, Paris juga terkenal akan copetnya. Sasaran utamanya adalah turis, yang setiap tahun rata-rata berjumlah belasan juta di kota itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pencopet itu umumnya berkelompok. Mereka ahli menandai sasaran dan melakukannya pada momen yang tepat, juga dengan skema yang tidak disadari korbannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agar terhindar dari pencopet, kenali lima skema aksi pencopet yang paling umum di ibu kota Prancis berikut ini.
1. Teknik Pengalihan Perhatian
Karena copet bekerja dalam tim, masing-masing orang memiliki peran. Salah satu anggota akan bertugas mengalihkan perhatian korban sementara yang lain dengan cepat mencuri barang-barang. Pengalihan perhatian yang umum termasuk menanyakan arah, menawarkan mengambil foto, atau bahkan membuat keributan tiba-tiba seperti pertengkaran palsu atau barang yang terjatuh. Ketika perhatian korban teralihkan, kaki tangannya dengan cekatan mengambil dompet, ponsel, atau tas.
2. Beraksi di Daerah Ramai
Objek wisata yang ramai, stasiun metro, dan tempat-tempat terkenal merupakan tempat para pencopet beraksi. Di tempat-tempat yang ramai, pencuri memanfaatkan kekacauan dan kepadatan orang-orang untuk mencuri barang. Mereka berbaur dengan kerumunan, sehingga korban sulit menyadarinya. Selalu awasi barang-barang dengan saksama dan waspadalah terhadap benturan atau desakan tiba-tiba di tempat-tempat yang ramai.
Di metro, sebisa mungkin hindari berdiri di dekat pintu keluar. Sering kali, pencopet akan dengan cepat merampas barang-barang berharga saat mereka keluar dari kereta, sehingga saat korban bereaksi, pintu sudah tertutup dan kereta sudah mulai bergerak ke stasiun berikutnya. Sebaiknya berdiri atau duduk di dekat bagian belakang kereta agar tidak menjadi sasaran.
3. Bersikap Ramah
Beberapa pencopet bersikap ramah untuk mendapatkan kepercayaan korbannya. Mereka akan memulai percakapan santai, menawarkan bantuan, atau bahkan berpura-pura khawatir tentang noda ada di pakaian calon korban. Waspadalah terhadap orang asing yang terlalu ramah, terutama di daerah yang banyak turisnya.
4. Taktik Sulap
Copet adalah ahli sulap, yang mampu mengeluarkan barang dari saku atau tas dengan cepat tanpa terdeteksi. Mereka sering menggunakan teknik halus seperti menabrak, menyenggol barang-barang, atau mengalihkan perhatian dengan peta atau koran. Saat perhatian teralihkan, mereka pun beraksi.
5. Penipuan ATM
Wisatawan bisa mengambil uang tunai menggunakan ATM bank lokal. Paris dipenuhi dengan ATM, dan pencopet telah merancang skema untuk mengeksploitasinya. Pencuri mungkin berkeliaran di dekat ATM, berpura-pura menjadi pengawas atau menawarkan bantuan. Taktik terkini termasuk orang-orang yang berjalan mendekat dan menanyakan arah saat seseorang menggunakan ATM. Saat korban teralihkan perhatiannya, penjahat mendapatkan pin dan nomor kartu. Setelah korban pergi, pencopet kemudian mengosongkan seluruh rekening mereka.
Pilihan Editor: 5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati