Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama BJ Habibie tak hanya lekat dengan tanah kelahirannya di Parepare, Sulawesi Selatan; Jerman, tempatnya bersekolah; dan Jakarta di mana dia tinggal. Nama Habibie juga diabadikan menjadi salah satu nama puncak bukit di Sukabumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Puncak Habibie terletak di dataran tinggi Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum bernama Puncak Habibie, masyarakat sekitar mengenal tempat itu dengan nama Puncak Kembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perubahan nama itu terjadi pada tahun 1990, ketika Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN membangun fasilitas radar udara di sana. Radar udara tersebut dibangun oleh BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
"Sejak ada bangunan radar, namanya jadi Puncak Habibie dan sampai sekarang kami menyebutnya seperti itu," kata Aep Kusmayadi, warga Desa Pasirbaru yang juga penjaga kebunan di Puncak Habibie pada Rabu 11 September 2019.
Puncak Habibie berada di ketinggian 380 meter di atas permukaan laut atau mdpl. Di dekat Puncak Habibie terdapat jalan nasional penghubung Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Banten. Jika bepergian menuju Provinsi Banten atau ingin ke Pantai Sawarna melawati jalur Cisolok Kabupaten Sukabumi, maka Anda pasti melalui Bukit Habibie ini.
Banyak wisatan sengaja berhenti di Puncak habibie untuk sekadar melepas lelah dari perjalanan sekaligus menikmati pemandangan alam yang indah. Dari Puncak Habibie, pelancong bisa melihat lautan lepas di selatan Pulau Jawa dan perbukitan hijau.
Butuh waktu sekitar satu jam dari Pelabuhanratu menuju Puncak Habibie dengan menggunakan sepeda motor. Medan jalan menuju Puncak Habibie cukup ekstrim, banyak tanjakan dan tikungan tajam.