Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo genap berusia 45 tahun. Sosok yang dikenal luas sebagai komika ini lahir di Singapura, 18 Juni 1979. Namanya menuai perhatian belakangan setelah getol mengkritisi kebijakan pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terbaru, Pandji menyentil soal praktik politik dinasti yang marak terjadi di Indonesia, terutama yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas siapakah sosok Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo ini?
Penggemar komedi sudah barang tentu tahu Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo. Tetapi, selain dikenal sebagai pelawak, Pandji ternyata multitalenta di industri hiburan. Dia wara-wiri antara lain menjadi presenter TV, penyiar radio, rapper, Youtuber, hingga penulis, serta aktor sekaligus sutradara. Di dunia komika, bahkan Pandji adalah salah satu tokoh penggerak munculnya stand up comedy.
Pandji merupakan buah hati dari Koes Pratomo Wongsoyudo dan Siti Khadijah. Ayahnya adalah karateka sekaligus pendiri dari Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) pada 1963. Pandji remaja sempat bersekolah di SMP Negeri 29 Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya di Kolese Gonzaga, Jakarta. Dia tercatat sebagai alumni jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Beberapa waktu lalu Pandji menjadi trending topic di media sosial X setelah tampil sebagai bintang tamu di siniar Total Politik. Episode yang tayang pada Selasa, 4 Juni 2024, berjudul “Pandji Pragiwaksono Kaget Sama Jurus Andalan Prabowo?” itu menampilkan debat sengit antara Pandji dan dua host Total Politik, Arie Putra dan Budi Adiputro, tentang politik dinasti Jokowi.
Perdebatan terjadi ketika Pandji mengkritik praktik dinasti politik yang marak di Indonesia, terutama terkait dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, yang belakangan ikut gelaran Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendampingi Prabowo Subianto. Prabowo-Gibran dinyatakan menang dan akan dilantik pada Oktober 2024 mendatang.
“Lu agak sensi kayaknya. Gua lihat ada sensitivitas soal politik dinasti, kan itu hak warga negara,” ujar Arie kepada Pandji pada Kamis, 6 Juni 2024.
Menanggapi itu, Pandji menegaskan bahwa praktik dinasti politik tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun, dan menganggap hal tersebut sama saja dengan membiarkan kejahatan terjadi di pemerintahan. Apalagi praktik tersebut dilakukan oleh seorang Jokowi yang merupakan Kepala Negara, selaku pucuk pimpinan tertinggi.
“Gue sentimen sama Pak Jokowi karena dia adalah Presiden Republik Indonesia dan dia membiarkan praktik itu terjadi oleh anaknya sendiri tanpa ingat kalau dia mencontohkan itu di level presiden,” tegas Pandji.
Profil Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono mengawali karier di industri hiburan kala menjadi penyiar radio di Hard Rock FM Bandung pada 2001 sampai 2003 bersama Tike Priatnakusumah. Dia kemudian pindah ke studio Hard Rock FM basis Jakarta dan bercuap selama tujuh tahun. Saat itu Pandji terkenal berkat kolaborasinya bersama Steny Agustaf.
Pandji merambah ke dunia layar kaca menjadi pemain tetap di Ngelenong Nyok pada 2005. Kariernya kian bersinar sejak itu. Dia lalu debut sebagai presenter memandu acara reality show “Kena Deh” di Trans7 pada 2006. Pandji wara-wiri di berbagai acara TV seperti pertandingan NBA dan acara Kok Bisa? di JakTV, Host juri kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) KompasTV, dan lainnya.
Pada 2008, Pandji merilis album musik rap pertamanya “Provocative Proactive", yang menampilkan beberapa artis seperti Tompi, Steny Agustaf dan istrinya sendiri, Gamila Arief. Album-album berikutnya terus dilahirkannya, seperti You’ll Never Know When Someone Comes In And Press Play On Your Paused Life, THIS IS ME, Merdesa, Album 32, dan beberapa karya lainnya. Dia juga tampil di beberapa acara musik seperti Soulnation.
Pandji terjun di dunia komedi sebagai pelawak tunggal pada 2010 untuk Twivate Concert. Kemudian bersama Raditya Dika mencetuskan kompetisi SUCI di Kompas TV. Kariernya di industri lawak terus berlanjut, dengan memproduksi acara komedi tunggal di Teater Usmar Ismail, Bhinneka Tunggal Tawa. Pandji menjadi pelawak Indonesia yang pertama keliling dunia melalui Stand Up Comedy World Tour bertajuk Mesakke Bangsaku, menyambangi 11 kota nasional dan 7 negara di 4 benua pada 2014.
Dua tahun berselang, Pandji kembali menggelar stand up comedy tur dunia dengan tajuk Juru Bicara dengan berkeliling ke 24 kota di 5 benua. Juru Bicara merupakan world tour kedua Pandji, setelah Mesakke Bangsaku. Dan, pada Februrai 2022, ia open mic di New York.
Selanjutnya: Jejak karier Pandji Pragiwaksono
Album musik:
• Provocative Proactive (2008)
• You’ll Never Know When Someone Comes In and Press Play on Your Paused Life (2009)
• Merdesa (2010)
• Album 32 (2012)
• Pemanasan (2015)
• Pembalasan (2018)
Film:
• Make Money (2013)
• Comic 8 (2014)
• Marmut Merah Jambu (2014)
• Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
• Di Balik 98 (2015)
• Youtubers (2015)
• Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015)
• Get Married 5: 99% Muhrim (2015)
• Single (2015)
• Comic 8: Casino Kings Part 2 (2016)
• Rudy Habibie (2016)
• Stip & Pensil (2017)
• Insya Allah Sah (2017)
• The Underdogs (2017)
• Ayat-Ayat Cinta 2 (2017)
• Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir (2017)
• Partikelir (2018)
• Insya Allah Sah 2 (2018)
• DOA (Doyok-Otoy-Ali Oncom): Cari Jodoh (2018)
• Mendadak Kaya (2019)
• Mendarat Darurat (2022)
Acara TV:
• Ngelenong Nyok (2005)
• Kena Deh (2006)
• Good News (2006—2007)
• NBA (2006—2008)
• Hole in the Wall (2007—2008)
• Cas Cis Cus (2008)
• Boombastis (2009)
• Bukan Buka Biasa (2009)
• Monchows (2010)
• Provocative Proactive (2010—2011)
• Kok Bisa?
• Stand Up Comedy Indonesia (2011—2016)
• 180° (2012)
• Indonesia Harus Buka (2012)
• Indonesia Harus Bercanda (2012)
• Sebelas Duabelas (2015)
• Stand Up Comedy Academy (2016—2018)
Siniar dan program digital:
• Hiduplah Indonesia Maya (2019 – sekarang) di Noice
• NOSTARGIA (2021 – sekarang) di Spotify
• Work Life Trampoline (2023 – sekarang) di Spotify
• LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah (2024)
Buku:
• Nasional.Is.Me
• How I Sold 1000 CDs in 30 Days
• Menghargai Gratisan
• Merdeka Dalam Bercanda
• Berani Mengubah
• Indiepreneur
• Menemukan Indonesia
• Juru Bicara
• Persistent
• Septictank: Pengalaman Nyemplung ke Kolam Politik
HENDRIK KHOIRUL MUHID I KARUNIA PUTRI | ADINDA JASMINE PRASETYO | DELFI ANA HARAHAP