Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Idul Adha menjadi ajang untuk saling berbagi melalui hewan kurban. Namun, hal ini justru menjadi polemik bagi pedangdut Indonesia, Dewi Perssik. Musababnya, pelantun lagu ‘Hikayat Cinta’ tersebut justru terlibat perselisihan dengan Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya, Malkan, akibat kesalahpahaman tentang sapi kurban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Tempo, terdapat kesalahpahaman antara berkurban dan menitipkan hewan kurban antara Dewi Perssik dan Ketua RT 6 RW 4 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menurut Malkan, pada awalnya Dewi Perssik diwakili staf-stafnya menyampaikan jika sang penyanyi ingin berkurban di masjid setempat, bukan menitipkan hewan kurban. Namun, tak lama setelah satu ekor sapi dan satu ekor kambing tersebut diturunkan, hewan kurban tersebut justru diambil kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keponakan Dewi Perssik, Rosa Meldianti, mengungkapkan jika kesalahpahaman itu terjadi karena adanya miskomunikasi. Seharusnya, yang mengkoordinir sapi kurban milik perempuan yang akrab disapa Depe tersebut adalah Pak Ustad. “Pak ustad ini yang mengkoordinir, jadi Pak RT ini sebenarnya nggak tahu nih. Nah ini sebenarnya ini salah paham. Salah pahamnya karena Pak ustad nggak berada di lokasi,” ujarnya.
Bagaimana kronologi perselisihan Dewi Perssik dan Ketua RT tentang sapi kurban? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Berawal Keinginan Menitipkan Hewan Kurban
Pada Iduladha kali ini, Dewi Perssik membeli sapi kurban Limosin dari Brebes. Kemudian, dia pun memberikan alamat masjid di dekat rumahnya untuk menitipkan hewan seberat satu setengah ton tersebut sebelum akhirnya dibawa ke tempat penjagalan. Hal ini dilakukan Depe karena di rumahnya sedang tidak ada orang dan hanya ada asisten rumah tangga.
“Jadi bukan dititip sehari atau dua hari, dititip cuma beberapa jam karena di rumah nggak ada orang. Cuma ada ART aja,” kata Dewi Perssik Kamis, 29 Juni 2023.
2. Salah Paham Soal 'Diminta' Uang Rp 100 juta
Menurut Dewi Perssik, saat dia meminta ART untuk menitipkan hewan kurban, Malkan justru memarahi ART dan bilang tidak membutuhkan daging. “(Kata Ketua RT) ‘Bilang sama bos kamu (Dewi Perssik) kita tidak kekurangan daging dan tidak butuh daging’, saya punya niat baik lho,” ucap Depe.
Tidak terima diperlakukan seperti itu, Dewi Perssik pun membuat video instagram dan menyebutkan jika Ketua RT meminta uang Rp 100 juta untuk mengurus hewan kurban tersebut. Tetapi, Ketua RT itu pun membantah dan menyebutkan jika itu adalah salah paham dari ART-nya.
“Ketika asistennya minta tolong bantu angkut, sapinya kan berat. Saya bukan orang yang ahli di bidang itu, ya saya menolak,” ucapnya.
Datang lagi beliau, ‘pak nanti saya kasih uang rokok’. Saya bilang, mas jangan kata uang rokok, seratus ribu, dua ratus ribu, satu juta, dua juta, saya nggak mau. Jangankan satu juta, seratus juga saya nggak mau (membantu mengangkut sapi),” katanya menambahkan.
3. Miskomunikasi Antara Menitipkan dan Berkurban
Pada awalnya, Dewi Perssik hanya berniat menitipkan hewan kurbannya di masjid lingkungan rumahnya sebelum dibawa ke penjagalan hewan kurban. Hal ini karena dia sedang bekerja dan di rumahnya hanya ada ART. Meski begitu, dia tetap akan membagi daging hewan kurbannya ke warga di lingkungan tersebut. sayangnya, hal tersebut tidak diterima oleh Ketua RT setempat.
“Saya bilang ke ART saya nanti dibagi aja juga ke jagalnya rata sama warga gitu. Cuma ternyata tidak diterima. Ya saya heran, kan saya juga mau kurban di sini masa tidak diperbolehkan. Masa Pak RT nggak punya hati. Kan saya hanya menitipkan sebentar saja karena saya sedang kerja,” ucap Dewi Perssik.
Adapun Malkan justru mendengar dalam versi yang berbeda. Menurutnya, ustad yang biasa dimintai tolong oleh Dewi Perssik mengatakan jika sapi Limosin tersebut akan dikurbankan dan disembelih di masjid lingkungannya. Oleh karena itu, dia merasa heran saat sapi itu diangkut dan dibawa ke tempat pemotongan hewan.
“Dia bilang menitipkan, tapi ustad bilang Dewi Perssik akan melaksanakan pemotongan hewan kurban di masjid,” ucap Ketua RT.
4. Ketua RT Ancam Lepaskan Sapi Dewi Perssik
Masalah ternyata tidak berhenti di miskomunikasi antara menitipkan dan berkurban saja. Tetapi, Ketua Rt tersebut pun diketahui mengancam akan melepaskan sapi kurban milik Dewi Perssik. Hal tersebut terjadi karena Ketua RT merasa terbebani atas Depe yang menitipkan hewan kurbannya.
“Dia (Dewi Perssik) tanya, kalau sampai malam gimana? Oh saya lepas. Karena beban saya dong, sapi segitu besar dan kalau diambil orang gimana? Kasian anak-anak harus jaga sapi, apalagi yang belum jelas itu. Apalagi ya cuma nitip yang nggak ada ongkosnya. Ya mohon maaf, ini bicara komersial,” ucap Pak RT.
5. Sempat Melakukan Mediasi Namun gagal
Selaku warga daerah setempat, Dewi Perssik menyayangkan sikap ketua RT yang menolak hewan kurbannya untuk dititipkan di masjid. Padahal, dia hanya ingin menitipkan sapi tersebut beberapa jam saja. Meski kedua pihak sempat melakukan mediasi, tetapi sayangnya upaya tersebut tidak menghasilkan solusi. Puncaknya, amarah Depe muncul saat Pak RT tertawa setelah membentaknya.
“Habis marah-marah dan bentak-bentak, dia ketawa-ketawa. Mungkin ada satu saat di mana wartawan di situ jadi saksi pas videoin kami. Pantas nggak Pak RT seperti itu? Saya kecewa dengan sikap Pak RT,” ucap Dewi Perssik.
VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI