Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Libur Akhir Tahun, di Tengah Alam Desa Wisata Malasari Bogor

Bogor bisa menjadi pilihan untuk destinasi libur akhir tahun. Di antaranya Desa Wisata Malasari yang berada di Taman Nasional Halimun Salak.

17 Desember 2018 | 08.45 WIB

Curug Macan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, (11/10). Air terjun indah ini merupakan salah satu dari sejumlah air terjun yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Tempo/Fardi Bestari
Perbesar
Curug Macan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, (11/10). Air terjun indah ini merupakan salah satu dari sejumlah air terjun yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Tempo/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Liburan akhir tahun tak harus pergi ke tempat yang jauh.  Bogor yang tergolong dekat  dari Jakarta mempunyai tawaran tempat libur yang berlimpah. Di seputar Gunung Halimun misalnya, wisatawan bisa menikmati Desa Wisata Malasari. Dari Jakarta, Desa Wisata Malasari yang berada di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor bisa dicapai dalam 3 jam atau jarak kurang lebih 100 kilometer. Berada dalam wilayah Taman Nasional Halimun Salak, ada banyak aktivitas yang bisa dilakoni. Berikut 6 hal yang ditemui di Desa Wisata Malasari. 

1. Keragaman flora dan fauna 

Sebesar 78 persen dari wilayah Desa Wisata Malasari berada di dalam kawasan Taman Nasional Halimun Salak. Jadi berkunjung ke sini, wisatawan bisa menemukan dari keragaman fauna dan flora yang menjadi ciri dari taman nasional ini. Seperti tumbuhan endemik hutan hujan dataran rendah dengan hewan khusus seperti owa Jawa, macan tutul, elang Jawa, dan kukang. 

Owa Jawa, salah satu hewan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Halimun Salak. (Instagram @desawisatamalasari)

2. Terasering sawah nan cantik 

Ingin melihat sawah yang indah untuk menjadi latar belakang foto, tak perlu jauh-jauh ke Bali. Tinggal meluncur ke Bogor dan temukan di desa wisata ini. Wisata agro dengan lansekap alam yang memukau bisa dinikmati di sini sembari mengenal  budaya masyarakatnya. Masyarakat masih memakai sistem tradisional dalam pola bertanam maupun kehidupan sehari-hari lainnya.Tradisi pesta panen seren taun masih digelar di sini. 

3. Perkebunan  Teh Nirmala Agung 

Kebun teh Nirmala Agung yang didirikan di masa penjajahan Belanda ini luasnya mencapai 11,8 persen dari wilayah desa wisata ini. Menjadi pemandangan yang memukau dan tentunya juga latar belakang foto yang ciamik. Dalam kunjungan pun, wisatawan bisa berjalan-jalan di kebun teh sembari menghirup udara segar khas pedesaan. 

4. Air terjun dan sungai 

Ingin bermain air, bisa berjalan ke arah sungai karena desa wisata ini dikelilingi Sungai Cikaniki dan Cidurian.  Bisa juga menuju air terjun seperti Curug Bajing, Curug Pasakan, dan air terjun lain yang ada di kampung-kampung sekitar. 

Canopy Trail di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, (11/10). Canopy Trail yang mempunyai panjang 120 meter dan tinggi 25 meter ini dibangun pada tahun 1998 oleh Japan International Corporation Agency (JICA). Tempo/Fardi Bestari

5. Canopy trail

Jembatan tajuk yang berada di antara pepohonan besar ini bisa menjadi ajang menguji nyali saat berlibur di Desa Wisata Malasari. Panjangnya mencapai 120 meter sedangkan tingginya 25 meter. Jembatan dibangun pada 1998. 

Baca Juga: Festival Tunggul Kawung, Andalan Kota Bogor Menutup Tahun 2018

6. Wisata sejarah 

Di desa wisata ini ada juga objek wisata sejarah berupa Pendopo Boepati 1947 yang menjadi cikal bakal Pemerintah Kabupaten Bogor. Pada masa itu desa ini menjadi pusat pemerintahan pertama Kabupaten Bogor yang dipimpin Rd. Ipit Gandaman. Selain itu juga ada beberapa benda peninggalan lainnya yang bisa dicermati. 

7. Akomodasi rumah Sunda 

Di belakang Pendopo Boepati l1947, ada akomodasi yang bisa dipilih, yakni Homestay Abah Nduy. Berupa rumah Sunda tradisional. Bisa menjadi pilihan tempat menginap bagi wisatawan yang datang dengan keluarga ke desa wisata ini. Tapi anak-anak muda bisa juga mendirikan tenda, di area perkemahan yang tersedia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus