Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengelola Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko tetap optimis dengan peningkatan jumlah pengunjung pada libur Lebaran 2025 ini, meski ada efisiensi anggaran dan isu larangan study tour di berbagai daerah. Kunjungan wisatawan saat masa libur Lebaran ke tiga destinasi cagar budaya itu diprediksi akan ikut meningkat sekitar 30 persen dibanding tahun lalu. Peningkatan itu seiring dengan pergerakan 3,4 juta wisatawan atau pemudik yang masuk ke wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko, Febrina Intan, mengatakan bahwa selama masa libur Lebaran jumlah pengunjung diprediksi sebanyak 76 ribu orang berwisata ke Candi Borobudur dan 100 ribu orang ke Candi Prambanan dan Ratu Boko. Intan menuturkan, prediksi kunjungan ke Candi Prambanan-Ratu Boko yang berada di area Yogyakarta lebih besar dibanding Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah lebih karena faktor konektivitas infratruktur transportasinya.
Akses Candi Prambanan - Ratu Boko Lebih Mudah
Candi Prambanan - Ratu Boko yang lokasinya di timur Kota Yogyakarta dipandang aksesnya lebih dekat para wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta serta dipermudah dengan akses tol Yogya-Solo yang mulai difungsikan pada 24 Maret 2025 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari 100 ribu wisatawan yang diprediksi menyambangi Prambanan-Ratu Boko, Intan merinci sebanyak 94 ribu orang akan ke Candi Prambanan dan 6 ribu sisanya ke Ratu Boko.
Meski demikian, Intan melanjutkan, kemudahan akses jalan tol Yogya-Solo yang difungsikan juga bisa menimbulkan dampak lain, yakni mengurangi lama tinggal wisatawan di Yogyakarta atau memilih hanya lewat saja.
"Sehingga hal ini kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah program menarik di destinasi wisata candi selama masa libur Lebaran," kata dia.
Program Lebaran
Selama masa libur Lebaran, tiga destinasi candi di bawah TWC akan menghadirkan sejumlah program. Misalnya Candi Prambanan akan menggelar kembali Pasar Medang yang berkolaborasi dengan Jumbo, tokoh karakter animasi ikonik di film petualangan produksi Indonesia. Karakter Jumbo yang berukuran setinggi 10 meter ini akan berada di Kampung Bocah Pasar Medang.
Selain itu, pengunjung Candi Prambanan juga akan disuguhi atraksi menarik Candi Bhuvana Java berupa pengalaman unik membaca weton dan dresscode busana Jawa yang bisa dikenakan untuk berfoto atau merasakan pengalaman wisata yang berbeda.
Pasar Medang juga dihadirkan pengalaman untuk belajar singkat aksara Jawa dengan bahan daur ulang serta area permainan tradisional. Di Loka Satwa Candi Prambanan pengunjung juga bisa memberikan makanan kepada hewan koleksi yang ada.
Tak ketinggalan, bakal ada program Sasana Karya, sebuah atraksi pertunjukan musik dan parade tari dari penari Ramayana Prambanan Ballet.
Sementara di Candi Ratu Boko, wisatawan juga akan dimanjakan dengan berbagai atraksi permainan tradisional. Mulai dari permainan enggrang, gangsing dan tradisional lainnya.
"Pengunjung Ratu Boko juga akan dihibur iringan musik Srandul dan Gejog Lesung yang dimainkan oleh seniman lokal," kata dia.
Adapun pengunjung Candi Borobudur akan banyak dihibur atraksi kesenian panggung rakyat, kampung dolanan, dan ketupat give away.
Larangan Study Tour
Merespons soal isu larangan study tour di sejumlah daerah, PT Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, Borobudur, Ratu Boko berharap kebijakan itu bisa ditinjau ulang. Ia tak menampik kebijakan larangan study tour di beberapa daerah mulai berdampak pada industri pariwisata berupa penurunan jumlah pengunjung, terutama dari kalangan pelajar yang biasanya datang dalam rombongan bus. Kebijakan larangan study tour ini diketahui diberlakukan di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur juga Lampung.
Manajemen TWC menyebut, dampak kebijakan ini sejak ramai diberlakukan menurunkan jumlah pengunjung dari kalangan pelajar ke destinasi yang mereka kelola mencapai sekitar 30-40 persen.
"Semoga aturan larangan study tour bisa ditinjau ulang sebab study tour juga bisa menjadi pembelajaran langsung bagi siswa," kata dia.
Adapun Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney Maya Watono menuturkan, dalam upaya memberikan pengalaman bagi wisatawan selama libur Lebaran di tiga destinasi candi itu, pihaknya melibatkan masyarakat sekitar khususnya seniman dan pelaku ekonomi kreatif, serta UMKM setempat. Misalnya, untuk program yang digelar di Candi Prambanan total ada 1.400 warga setempat terutama seniman binaan yang dilibatkan.