Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Pendakian Gunung Semeru kembali dibuka setelah lima tahun ditutup. Resmi dibuka mulai 23 Desember 2024, pendakian gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sempat ditutup akibat pandemi Covid-19, serta erupsi 4 Desember 2021 dan 4 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembukaan kembali pendakian Gunung Semeru diumumkan oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Secara resmi, atas nama Kementerian Kehutanan, saya membuka pendakian Semeru hari ini,” kata Raja Juli melalui akun Instagram pribadi @rajaantoni, Senin, 23 Desember 2024.
Pendakian sampai Ranu Kumbolo
Namun, pendakian Gunung Semeru dibatasi hanya sampai Ranu Kumbolo, danau terbesar dan terindah dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
"Kami umumkan pada para pencinta alam dan para pendaki, teman-teman bisa mulai mendaki, menaiki Gunung Semeru tapi hanya sampai Ranu Kumbolo, untuk keamanan kita,” ujar Raja Juli.
Dalam video yang ia bagikan, Raja Juli mengatakan bersama rombongan meninjau jalur pendakian dari Pos Ranu Pani (pos pendaftaran pendaki) hingga Ranu Kumbolo atau dari pos pertama hingga pos keenam rute pendakian Semeru. Raja Juli menyebutkan hampir seluruh rute pendakian tertutup semak karena tidak pernah dilintasi manusia selama 5 tahun.
Raja Juli menunjukkan posisinya sedang bersama Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko dan Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha di Tanjakan Cinta, jalur penghubung dari Ranu Kumbolo ke padang rumput atau sabana Oro-oro Ombo.
Menurut Raja Juli, pembukaan pendakian Gunung Semeru diputuskan dalam rapat koordinasi yang dihadiri Satyawan dan Rudijanta serta instansi terkait. Pendakian sebenarnya bisa sampai Kalimati seperti biasanya, yang berjarak 3,5 kilometer dari Puncak Mahameru, puncaknya Gunung Semeru. Keputusan ini pun disesuaikan dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Namun, karena kondisi cuaca sedang tidak menentu, terutama potensi kemunculan angin kencang dan hujan lebat, pendakian untuk sementara hanya sampai Ranu Kumbolo.
Sebelum mendaki Semeru, Raja Juli sempat mengunjungi pos pintu masuk kawasan wisata Gunung Bromo di Blok Jemplang, Dusun Ngadas, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Ia mengecek penerapan sistem e-ticketing dan booking daring.
Kehadiran Raja Juli di Ranu Kumbolo menjadikannya sebagai Menteri Kehutanan pertama yang mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Persiapan Pembukaan Pendakian Semeru
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menambahkan, pihaknya melakukan serangkaian persiapan dalam beberapa bulan terakhir sebelum pendakian Semeru dibuka. Persiapan ini mencakup pembenahan sarana dan prasana (sarpras), serta kesiapan sumber daya manusia.
Pembenahan sarpras dilakukan oleh petugas Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Ranu Pani bekerja sama dengan sejumlah pihak. Mereka melakukan perawatan jalur pendakian selama tiga hari, 28-30 November 2024, mulai dari Ranu Pani hingga Kalimati.
Walau status Gunung Semeru telah diturunkan dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II), Balai Besar TNBTS tetap mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan keselamatan pendaki.
Selain itu, kata Rudijanta, kuota pendaki Gunung Semeru dibatasi 200 orang per hari. Pendaki wajib melakukan online booking melalui laman bookingsemeru.bromotenggersemeru.org. “Kami juga larang pendakian seorang diri (solo hiking), tapi harus dalam kelompok 2-10 orang dan wajib didampingi pemandu resmi yang terdaftar di kantor kami,” kata Rudijanta.
Pilihan Editor: Setelah 10 Tahun, Harga Tiket Masuk Kawasan Bromo Semeru Naik