Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Lombok Utara Siapkan Paket Wisata Tarif Terjangkau ke Tiga Gili

Lombok Utara akan menyasar wisatawan lokal untuk paket wisata ke tiga gili.

11 Februari 2021 | 15.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara destinasi wisata Tiga Gili terlihat dari pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa 17 Maret 2020. Pemerintah Provinsi NTB menutup akses pintu masuk menuju destinasi wisata tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno) yang ada di Kabupaten Lombok Utara untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke wilayah NTB, khususnya warga negara asing selama dua pekan atau 14 hari mulai 17 Maret 2020. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat menyiapkan paket wisata dengan tarif terjangkau untuk menarik minat wisatawan lokal berkunjung ke tiga gili, yaitu Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan.

"Kami mau menyasar wisatawan lokal dengan membuat paket menyelam karena selama ini paket tersebut terkesan eksklusif untuk orang asing. Sekarang kita coba memanfaatkan paket itu untuk orang lokal," kata Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Disbudpar Kabupaten Lombok Utara Setiadi, Rabu, 10 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencananya, kata Setiadi, pihaknya akan menawarkan paket wisata menyelam permukaan (snorkling) dan menyelam ke bawah laut (diving). Terkait masalah tarif, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan para instruktur menyelam atau dive shop yang ada di Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan agar diperoleh kepastian harga pelayanan sebelum paket dipromosikan.

"Jangan sampai wisatawan lokal ke sana (gili), ternyata harga tidak tepat. Kami masih menunggu kepastian harga dengan dive shop karena berkaitan dengan biaya operasional juga," kata Setiadi.

Selain itu, Disbudpar Lombok Utara berkoordinasi dengan para pelaku wisata di tiga gili, terutama pengelola hotel untuk bangkit dan mempromosikan kesiapannya menerima kunjungan karena sudah menerapkan CHSE. CHSE adalah penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).

Saat ini, hanya sebagian kecil hotel di Lombok Utara yang berani beroperasi karena kondisi sepi, terutama tamu dari wisatawan mancanegara. Sebagian besar hotel di tiga gili masih tutup sejak Maret 2020 saat pandemi mulai masuk Indonesia. "Kalau kita dari pemerintah, khususnya di pariwisata terus berupaya bagaimana kita menceritakan dan mempromosikan destinasi yang sudah menerapkan CHSE," ucap Setiadi.

Baca juga: Jurus Pemerintah dan Pelaku Wisata Lombok Bangkit di Tengah Pandemi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus