Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tirta Mandira Hudhi alias Dokter Tirta meraih predikat cumlaude dalam kelulusannya di program studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) kampus Jakarta. Studinya ditempuh dalam waktu 1,5 tahun hingga meraih gelar Master of Business Administration (M.B.A).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Program MBA SBM ITB di Jakarta dan jurusannya relate dengan kegiatan, bisnis, dan kerjaan yang saya lakukan selama ini," katanya di laman ITB, Selasa, 30 April 2024.
Tesis Dokter Tirta Dikerjakan Sejak Awal Masuk
Tirta membuat tesis berjudul The Effect of Micro and Macro Brand Ambassador Related to Soft and Hard Selling Language on Purchase Decision of Piero Shoes in Jakarta, Indonesia. Bersama lulusan lain, ia menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 untuk program doktor, magister, dan sarjana di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Sabtu, 27 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Caranya bisa cepat lulus kuliah dengan nilai bagus yaitu mengikuti alur, menyiapkan lebih awal topik yang akan dijadikan tesis, dan manajemen waktu. Poin kunci studi S2 selain memperhatikan kuliah, kata Tirta, pada tesis juga harus dipublikasi lewat jurnal ilmiah. “Kebetulan saya suka di bidang digital marketing analysis dan ingin melihat relasi antara sepatu sama influencer, apakah berpengaruh atau tidak," katanya.
Topik itu sudah dikonsultasikannya sejak semester awal sehingga bisa cepat diselesaikan pada semester tiga. Selama kuliah, Tirta mengaku punya pengalaman berkesan dengan dosen pembimbing yaitu Nila Armelia Windasari dari Kelompok Keahlian Strategi Bisnis dan Pemasaran. ”Beliau itu membuat saya revisi total sampai belasan kali,” katanya. Selain itu dia sering berkonsultasi masalah bisnis secara gratis ke dosennya.
Studi S2 Praktik Keseharian
Bagi Tirta, penerapan ilmu selama kuliah di kehidupan lebih penting daripada waktu kelulusan. Alasannya karena studi S2 merupakan praktik dalam keseharian dari teori yang dipelajari saat kuliah. Menurutnya akan percuma jika lulus cepat namun tidak bisa menerapkan ilmunya. “Jangan sampai kita S2 itu hanya mejeng gelar doang, tapi ilmunya tidak bermanfaat," kata Tirta.
Setelah lulus dia berencana untuk melanjutkan kuliahnya, baik program magister di perguruan tinggi lain dan program doktor di ITB. Rencana topik disertasinya tentang kesehatan yang dikaitkan dengan digital marketing dan artificial intelligent atau AI.