Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Makna Tradisi Padusan oleh Kalangan Masyarakat Jawa

Meski tradisi Padusan masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa, namun beberapa orang mengkhawatirkan bahwa tradisi ini mulai menghilang.

13 Maret 2023 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puluhan anak-anak dan orang dewasa memadati tempat pemandian umum saat tradisi padusan di Sendang Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta, 26 Mei 2017. Tradisi padusan adalah tradisi menyucikan diri sehari sebelum menjalan ibadah puasa. TEMPO/Pius Erlangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Padusan adalah tradisi yang berasal dari Jawa, Indonesia. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk membersihkan diri dan mempersiapkan diri untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Tradisi Padusan dilakukan dengan mandi di sungai atau sumber air murni yang diyakini memiliki kekuatan menyehatkan bahkan mistis dan mampu membersihkan tubuh dan jiwa. Biasanya, tradisi ini dilakukan pada malam sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Dilansir dari laman Gramedia, sejarah tradisi Padusan sendiri berasal dari zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Konon, tradisi ini dilakukan oleh para ksatria, brahmana, hingga empu untuk mandi besar menyucikan diri.

Tradisi Padusan menjadi semakin populer seiring dengan berkembangnya agama Islam di Jawa. Hal ini karena tradisi ini dianggap sebagai cara yang baik untuk membersihkan diri dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan sebelum merayakan Idul Fitri juga memasuki bulan Ramadhan nan suci.

Diyakini Banyak Bermanfaat

Meskipun tradisi Padusan masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa, namun beberapa orang mengkhawatirkan bahwa tradisi ini mulai menghilang seiring dengan modernisasi dan pengaruh budaya barat. Oleh karena itu, beberapa upaya dilakukan untuk melestarikan tradisi Padusan, seperti mengadakan acara budaya dan promosi melalui media sosial. Tradisi Padusan adalah bagian penting dari budaya Jawa yang kaya dan beragam.

Seperti dilansir dari laman  resmi Indonesia.go.id, tradisi ini memiliki banyak manfaat dan kepentingan bagi masyarakat Jawa. Secara spiritual, tradisi ini dipercaya dapat membersihkan tubuh dan jiwa dari dosa dan kesalahan, serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Selain itu, tradisi Padusan juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan.

Mandi di sumber air suci yang dingin dan segar diyakini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membersihkan kulit dari kotoran dan sel-sel mati, serta memperbaiki sirkulasi darah. Selain itu, terapi air dingin juga dapat membantu mengatasi beberapa penyakit seperti rematik, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

Selain manfaat kesehatan, tradisi Padusan juga memiliki nilai sosial yang penting. Tradisi ini dapat memperkuat rasa persatuan dan solidaritas antara anggota masyarakat, serta memperkuat hubungan dengan tetangga dan saudara. Masyarakat dapat berbondong-bondong ke sumber air suci untuk mandi bersama-sama, mempererat hubungan dengan sesama dan menciptakan rasa kebersamaan yang kuat.

Lebih dari itu, tradisi Padusan juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Tradisi ini adalah salah satu warisan budaya yang kaya dan beragam dari masyarakat Jawa. Melakukan tradisi Padusan dapat menjadi upaya untuk melestarikan budaya Jawa, dan juga dapat menjadi ajang untuk mengenalkan keunikan budaya Jawa kepada dunia.

Namun, sayangnya tradisi Padusan masih kurang mendapatkan perhatian yang memadai dari masyarakat dan pemerintah. Beberapa daerah di Jawa bahkan sudah kehilangan sumber air murni yang digunakan untuk tradisi Padusan, karena bencana alam, pembangunan, atau pengrusakan lingkungan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertahankan dan mempromosikan tradisi Padusan, sehingga warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang. Pemerintah dapat membantu dengan membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung tradisi Padusan, seperti pembangunan tempat mandi dan pengembangan sumber air suci. Masyarakat juga dapat ikut serta dalam mempromosikan tradisi Padusan dengan mengadakan acara budaya atau mengunggah foto atau video tradisi Padusan di media sosial.

Dengan mempertahankan tradisi Padusan, kita dapat memperkuat nilai-nilai keagamaan, kesehatan, sosial, dan budaya dalam masyarakat Jawa. 

RENO EZA MAHENDRA
Pilihan editor : 4 Tradisi Masyarakat Jjawa Sebelum Memasuki Puasa Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus