Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, mulai dari ujung utara hingga ujung selatan di Titik Nol Kilometer, Senin 31 Desember 2018. Mereka ingin menikmati malam tahun baru di jantung kota Jogja itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pantauan Tempo, kepadatan itu mulai terjadi sejak pukul 20.00 WIB. Malioboro ditutup dari akses kendaraan sejak pukul 15.00 WIB dan secara bertahap penutupan akses jalan terjadi di kawasan wisata ring II dan III pada pukul 17.00 dan 19.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Padatnya jalan Malioboro terpantau seperti di titik panggung depan komplek Kantor Gubernur Kepatihan. Para pengunjung memadati titik itu karena menunggu penampilan grup musik Letto dan Jogja Hip Hop Foundation yang dijadwalkan manggung menjelang detik pergantian tahun.
Karena padatnya titik depan Kantor Kepatihan itu, untuk jalan kaki saja warga harus antre. Baik di jalan maupun trotoar penuh manusia. Kepadatan makin menjadi karena di trotoar sisi timur juga masih beroperasi warung warung lesehan kaki lima. Sedangkan di trotoar barat pedagang kaki lima cinderamata juga berjualan. Praktis akses warga lebih banyak ke tengah jalan.
Warga sebagian tampak menikmati keramaian di kawasan itu dengan menyaksikan penampilan sejumlah grup musik pembuka yang membawakan tribute The Beatles dan juga tari modern. Namun ada pula yang hanya duduk-duduk atau tertidur di trotoar sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro.
Setidaknya ada tiga panggung pentas seni yang disediakan Pemerintah DIY untuk menyemarakkan perayaan pergantian tahun di Malioboro. Selain panggung musik, juga ada pentas karawitan, serta pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Firdaus, 35, seorang pengunjung asal Sukoharjo mengaku ingin melewatkan pergantian malam tahun baru di Malioboro bersama rekan rekannya karena ingin nuansa berbeda saja. "Rencananya habis tahun baru langsung ke pantai-pantai di Yogya," ujar dia.
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti sebelumnya menyatakan libur tahun baru ini akan menerjunkan satuan petugas yang menyamar untuk mengawasi praktik dagang di kalangan kaki lima. "Kami tak mau terjadi ada warung lesehan yang menjual dagangan dengan harga tak wajar atau nuthuk wisawatan, kami akan awasi itu," ujar Haryadi.
PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)