Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona baru, COVID-19, telah memaksa sejumlah musikus menunda bahkan membatalkan jadwal manggungnya. Kondisi ini juga dialami grup band Padi Reborn.
Meskipun begitu, manajemen Padi Reborn bersyukur mereka bisa bertahan di tengah pandemi virus corona meski jadwal manggung off air tidak ada. "Management Padi Reborn baru terbentuk sekitar dua tahun merintis kembali dari awal. Kami sangat bersyukur dengan kondisi saat ini manajemen masih dapat tetap bertahan," ujar GM Padi, Albert Widjaja kepada Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Albert mengakui tidak adanya pekerjaan, tentu berpengaruh pada pendapatan khususnya para kru di lapangan. Untuk meringankan beban para kru lapangan yang tidak memiliki penghasilan selama pandemi, para personel Padi Reborn yang terdiri dari Fadly (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bass) dan Yoyok (drum) memberikan dukungan dengan caranya masing-masing.Padi Reborn berpose saat menghadiri peluncuran video klip dan film pendek Menanti Keajaiban di Jakarta, 5 Januari 2020. TEMPO/Nurdiansah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Albert mengatakan selama Ramadan Padi Reborn tidak terlalu banyak pekerjaan yang dilaksanakan secara online. Apalagi mereka juga tidak memiliki ritual untuk merilis lagu religi.
"Ada beberapa kegiatan online yang dijalankan sendiri-sendiri atau bersama secara bergantian. Kami melakukan banyak pertimbangan dalam hal penjadwalan, jadwal yang memungkinkan untuk diambil akan dijalani, jika tidak memungkinkan, tidak kami paksakan," kata Albert.
Kondisi keberadaan personel Padi Reborn yang terpisah di beberapa kota memerlukan banyak koordinasi dan persiapan. "Prioritas kami saat ini adalah kesehatan dan keselamatan seluruh personil dan team Padi Reborn," ujar Albert.