Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Masjid An Nurumi Yogyakarta Terinspirasi Benteng Kremlin Rusia

Masjid An Nurumi atau biasa disebut Masjid Kremlin dibangun pada tanggal 7, jam 7, bulan 7, tahun 2005 oleh Umi Nursalim.

6 Agustus 2019 | 18.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Masjid An Nurumi yang terletak di Jalan Raya Yogya - Solo Kalasan Sleman, Yogyakarta. KRJogja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sleman - Sebuah masjid di Jalan Raya Yogya - Solo Kalasan Sleman ini memiliki tampilan yang unik. Arsitekturnya tidak seperti masjid kebanyakan yang ada di Indonesia. Namanya Masjid An Nurumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masjid seluas 700 meter persegi ini memiliki sembilan menara berkubah dengan warna yang beraneka ragam: biru, kuning, hijau, dan merah. Sepintas masjid ini mirip dengan bangunan bersejarah di Moskow Rusia. Sebab itu pula, masyarakat setempat menyebutnya Masjid Kremlin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Takmir Masjid An Nurumi, Slamet Budiono Jarot mengatakan masjid ini didirikan pada tanggal 7, jam 7, bulan 7, tahun 2005 oleh Umi Nursalim. "Konsep masjid ini merupakan pengalaman Ibu Umi saat melakukan perjalanan umroh ke tanah suci dan pulang dengan singgah ke Eropa Timur," kata Slamet, 67 tahun, pada akhir Juli 2019.

Masjid An Nurumi kemudian diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DI Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono X, dua tahun setelah mulai dibangun. Kini, Masjid Kremlin tersebut menjadi tempat persinggahan bagi masyarakat dan pelancong yang melintas di sepanjang jalan perbatasan Jawa Tengah dengan Yogyakarta, itu.

Slamet Budiono Jarot menceritakan, ketika singgah di Moskow, Rusia, Umi Nursalim takjub melihat kemegahan salah satu peninggalan sejarah di sana, yakni Benteng Kremlin. Perempuan pemilik usaha restoran ayam di Kalasan ini bertekad membangun masjid Tanah Air yang arsitekturnya serupa dengan Benteng Kremlin.

Tanggal, bulan, dan jam serba tujuh dipilih sebagai permulaan pembangunan Masjid An Nurumi karena angka tersebut, menurut Slamet, dalam falsafah Jawa memiliki makna yang luhur. Sedangkan sembilan kubah yang menjulang bermakna mengingatkan umat Islam di Tanah Air akan perjuangan Wali Songo.

Tak hanya tampilan bangunan luar masjid yang terlihat unik, interior masjid juga memukau. Langit-langit masjid dipenuhi kaligrafi bertuliskan Asmaul Husna. Kaligrafi juga ditulis hingga ke lorong kubah masjid.

TERAS.ID | KRJOGJA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus