Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Masyarakat Jambi Menyambut Ramadan dengan Tradisi Potong Kerbau

Festival Memantai Adat digelar rutin untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan di Kabupaten Merangin, Jambi.

26 Februari 2025 | 22.23 WIB

Daging sapi di lokasi tradisi Bantai Adat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi , Rabu (30/3) tengah dipotong-potong untuk di jual. Sebanyak 120 ekor kerbau disebelih pada acara rutin menjelang Bulan Ramadhan itu dan dagingnya dijual kepada masyarakat dengan harga lebih murah yakni Rp150 per kilogram. (ANTARA/Syarif Abdullah)
Perbesar
Daging sapi di lokasi tradisi Bantai Adat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi , Rabu (30/3) tengah dipotong-potong untuk di jual. Sebanyak 120 ekor kerbau disebelih pada acara rutin menjelang Bulan Ramadhan itu dan dagingnya dijual kepada masyarakat dengan harga lebih murah yakni Rp150 per kilogram. (ANTARA/Syarif Abdullah)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah daerah di Indonesia memiliki tradisi khusus dalam menyambut Ramadan. Di Kabupaten Merangin, Jambi, ada tradisi Festival Memantai Adat. Pada 2025, festival ini dibuka pada Selasa, 25 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Wakil Bupati Merangin A. Khafid Moein mengatakan Festival Memantai Adat tersebut merupakan tradisi masyarakat Kecamatan Tabir memotong puluhan bahkan sampai ratusan hewan ternak kerbau secara massal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini agenda rutin dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 hijriah," kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip Antara, Rabu, 26 Februari 2025. 

Dalam acara itu, penyelenggara akan menyembelih 60 ekor kerbau. Penyembelihan dilakukan secara massal oleh warga sekitar.

Penyelenggaraan Festival Memantai Adat, kata dia, selalu disambut antusias oleh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, pemuda dan tentunya pemerintah.

Festival ini merupakan wujud kegembiraan masyarakat setempat menyambut bulan puasa. Menariknya, masyarakat yang datang ke lokasi Memantai Adat itu dengan mengenakan busana khas Tabir. Bagi perempuan wajib mengenakan kain batik khas Tabir dan berkebaya, sedangkan laki-laki mengenakan busana muslim atau Melayu.

Jadi Objek Wisata di Merangin

Pemkab Merangin berharap kegiatan tersebut dapat terus dilestarikan dan dibudayakan, sehingga momen tersebut bisa menjadi objek wisata serta menggerakkan wisatawan berkunjung ke Merangin. Ia menginstruksikan dinas terkait di kabupaten ini menyiapkan Festival Memantai Adat lebih baik lagi.

Kadis Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Merangin Hendri Widodo mengatakan hewan ternak jenis kerbau yang dipotong tahun ini berjumlah 60 ekor, namun jumlah tiap tahun berbeda-beda.

‘’Masyarakat akan terus berdatangan membawa kerbaunya untuk dipotong. Kerbau itu bisa dibawa kelompok masyarakat yang sengaja memotong kerbau, yang dagingnya nanti dijual ke masyarakat,’’ kata Hendri Widodo.

Daging yang dibeli di Festival Memantai Adat ini nantinya akan digunakan sebagai santapan selama Ramadan, baik untuk sahur maupun berbuka puasa. 

Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus