Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sehari terdiri dari 24 jam. Di Indonesia, sekitar 12 jam atau setengah hari mendapatkan sinar matahari dan 12 jam sisanya tanpa matahari atau malam. Tapi, ada tempat di muka Bumi ini di mana matahari tidak terbenam lebih dari 70 hari. Ini bisa membuat orang yang tinggal di situ bingung membedakan waktu siang dan malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut enam tempat di Bumi di mana matahari tidak pernah terbenam, seperti dilansir dari Times of India, Jumat, 26 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Norwegia
Norwegia yang terletak di Lingkaran Arktik disebut juga dengan Negeri Matahari Tengah Malam. Setiap Mei hingga akhir Juli, matahari selalu ada bahkan di malam hari. Artinya, selama sekitar 76 hari, matahari tidak pernah terbenam. Di Svalbard, Norwegia, matahari bersinar terus menerus dari 10 April hingga 23 Agustus; itu juga merupakan wilayah berpenghuni paling utara di Eropa.
2. Nunavut, Kanada
Nunavut terletak sekitar dua derajat di atas Lingkaran Arktik, di Wilayah Barat Laut Kanada. Selama dua bulan, sinar matahari selalu ada selama 24x7 di tempat ini. Adapun selama musim dingin, sekitar 30 hari berturut-turut tempat itu diselimuti kegelapan total.
3. Islandia
Islandia adalah pulau terbesar di Eropa setelah Inggris Raya, dan juga dikenal sebagai negara yang tidak memiliki nyamuk. Selama musim panas, malam selalu cerah di Islandia, sedangkan selama bulan Juni, matahari sebenarnya tidak pernah terbenam. Untuk melihat matahari tengah malam, wisatawan dapat mengunjungi kota Akureyri dan Pulau Grimsey di Lingkaran Arktik.
4. Barrow, Alaska
Dari akhir Mei hingga akhir Juli, matahari tidak terbenam di beberapa tempat di Alaska, Amerika Serikat. Tapi pada November selama 30 hari berikutnya, matahari justru tidak terbit. Ini dikenal sebagai malam kutub yang berarti negara itu tetap dalam kegelapan selama bulan-bulan musim dingin yang keras. Terkenal dengan pegunungan yang tertutup salju dan gletser yang memesona, tempat ini dapat dikunjungi di musim panas atau musim dingin.
5. Finlandia
Dijuluki tanah seribu danau dan pulau, sebagian besar Finlandia bisa melihat matahari langsung hanya selama 73 hari selama musim panas. Selama waktu ini, matahari terus bersinar selama sekitar 73 hari, sedangkan selama musim dingin, wilayah ini tidak melihat sinar matahari. Ini juga salah satu alasan mengapa orang-orang di sini kurang tidur di musim panas, dan lebih banyak selama musim dingin. Saat berada di sini, wisatawan dapat menikmati Cahaya Utara dan mendapatkan kesempatan untuk bermain ski dan merasakan pengalaman menginap di iglo kaca.
6. Swedia
Dari awal Mei hingga akhir Agustus, Swedia melihat matahari terbenam sekitar tengah malam dan terbit lagi sekitar pukul 4 pagi. Di sini, periode waktu sinar matahari yang konstan dapat berlangsung hingga enam bulan dalam setahun. Jadi ketika di sini, wisatawan dapat menghabiskan hari-hari yang panjang dengan melakukan aktivitas petualangan, dengan pergi bermain golf, memancing, menjelajahi jalur trekking, dan banyak lagi.
Baca juga: Borealis Basecamp, Destinasi Untuk Menikmati Aurora di Alaska
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.