Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yerusalem adalah kota kuno yang kaya akan sejarah. Kota ini telah lama menjadi destinasi utama bagi para peziarah dari seluruh dunia. Berikut adalah panduan tentang jalur wisata religi ke Yerusalem yang akan memimpin Anda pada perjalanan rohani yang tak terlupakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jalur Bethelem
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu jalur paling terkenal untuk wisata religi di Yerusalem adalah Jalur Yerusalem. Dikenal sebagai "Jerusalem Way," jalur ini mengikuti jejak para nabi dan tokoh-tokoh religius dalam sejarah.
Melalui jalur ini, wisatawan akan menemukan dirinya berjalan melalui pedesaan yang indah, perbukitan yang hijau, dan desa-desa kuno yang sarat makna sejarah. Ini adalah perjalanan rohani yang memungkinkan Anda untuk merenung dan menghubungkan diri dengan warisan agama yang kuat.
Salah satu rute yang terkenal adalah rute dari Bethlehem ke Yerusalem, yang melibatkan berjalan kaki melalui perbukitan yang indah dan berhenti di situs-situs penting seperti Gereja Kelahiran di Bethlehem dan Tembok Ratapan di Yerusalem.
Dikutip dari Holy Land Pilgrimage, biasanya perjalanan ke Tanah Suci memakan waktu dua hingga tiga minggu. Sebagian besar wisatawan dan peziarah melakukan perjalanan ke selatan menuju Betlehem dan Hebron, lalu turun ke Yerikho dan Sungai Yordan, dilanjutkan dengan kunjungan singkat ke bagian utara Laut Mati.
Mereka kemudian berbelok ke utara melalui Nablus menuju Lembah Yizreel, Gunung Tabor, Nazareth dan Safed. Tempat menarik berikutnya adalah Tiberias dan kawasan sekitar Danau Galilea. Pelabuhan keberadaan mereka umumnya adalah Haifa, tetapi beberapa melakukan perjalanan ke utara ke Gunung Hermon dan terus ke Beyrouth. Hanya sedikit wisatawan yang berani melewati Gurun Sinai menuju Mesir.
Rute Via Dolorossa
Jalur Duka atau yang dalam bahasa Latin disebut "Sorrowful Way" sering diterjemahkan sebagai "Jalan Penderitaan". Jalur ini adalah rute prosesi di Kota Tua Yerusalem, Israel, yang diyakini sebagai jalur yang dilalui Yesus menuju penyalibannya.
Menurut Christian Tours, rute berliku dari benteng Antonia yang kini sudah tak ada lagi hingga Gereja Makam Kudus dengan jarak sekitar 600 meter merupakan tempat yang dihormati dalam perjalanan ziarah Kristen.
Rute ini telah ada sejak abad ke-18. Saat ini, rute ini ditandai oleh sembilan Stasiun Salib yang telah ada empat belas stasiun sejak akhir abad ke-15, dengan lima stasiun lainnya berada di dalam Gereja Makam Kudus.
Kota Tua Yerusalem dan Tembok Barat
Kota Tua yang terletak di kota modern Yerusalem secara tradisional dibagi menjadi empat Kawasan, yakni Yahudi, Armenia, Kristen, dan Muslim. Kota ini dikelilingi oleh tembok pertahanan atau Tembok Barat dan gerbang kota yang mengelilingi situs populer seperti Gereja Makam Kudus, Kubah Batu, dan Bukit Bait Suci.
Melalui jalur ini, turis bisa mengunjungi tempat yang telah ditambahkan ke dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1981. Wisatawan juga bisa mengelilingi situs populer seperti Gereja Makam Kudus, Kubah Batu, dan Bukit Bait Suci.
Orang-orang mengunjungi lapangan Tembok Barat dan berdoa di dasar tembok besar itu, dengan memasukkan kertas yang berisi permohonan tulus di antara celah-celahnya. Di sekitar tembok ini terdapat Terowongan Tembok Barat, kawasan Yahudi dengan Cardo, Kastil David, dan Pusat Davidson.
Pilihan Editor: Wisata Religi ke Yerusalem Setelah Pandemi Covid-19