Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sugapa adalah ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Papua. Sugapa berada di pegunungan tengah Papua, pada ketinggian sekitar 2.200 meter dari permukaan laut dan menjadi pintu gerbang menuju Puncak Cartenz. Sugapa dikelilingi oleh Pegunungan Bula Pigu, Mbulu-bulu Pigu, dan Jogo Pigu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belum ada akses jalan darat ke Sugapa. Orang yang masuk keluar dari sana hanya bisa melalui jalur udara. Di Sugapa terdapat lapangan terbang Bilogai untuk pesawat perintis jenis twin otter dari Nabire atau Timika. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, hanya pilot berpengalaman dengan kondisi pegunungan Papua yang berani terbang ke Sugapa. "Kondisi di sana berupa perbukitan berbatu karst dan hutan belantara serta sering berkabut, sehingga sangat mempengaruhi jarak pandang," kata Hari Suroto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai daerah yang berada di dataran tinggi dengan intensitas cahaya matahari yang terbatas, kondisi di Sugapa begitu dingin dan sering berkabut. Suhu di sana sekitar 12 hingga 25 derajat Celcius. Komoditas utama masyarakat Sugapa adalah hasil pertanian, berupa sayur mayur, umbi-umbian, dan buah-buahan.
Sayur berupa wortel, kol, buncis, tomat, cabai, tebu, dan sayur lilin. Umbi-umbian seperti keladi, ubi jalar, dan singkong. Adapun buah-buahan yaitu pisang, pepaya, labu, markisa, dan buah merah. Komoditas pertanian di Sugapa ditanam secara organik. "Yang paling spesial adalah buah markisa karena rasanya sangat manis dan sama-sekali tidak ada cita rasa asam," ujar Hari Suroto.
Sugapa adalah titik terdekat menuju Puncak Cartenz, puncak bersalju di daerah tropis. Pendaki membutuhkan waktu seminggu dengan berjalan kaki dari Sugapa ke Puncak Cartenz. Puncak Cartenz disakralkan oleh Suku Moni dan dijaga oleh dingo, anjing bernyanyi Papua.
Jangan khawatir soal sinyal. Di Sugapa ada internet satelit untuk berkomunikasi. Penggunanya cukup membeli voucher dengan tarif per jam. Hanya saja, internet satelit ini bergantung pada ketersediaan listrik dari genset atau solar sel. Dan ketersediaan bahan bakar minyak di Sugapa sangat tergantung pada kiriman dari Nabire atau Timika yang menggunakan pesawat perintis tadi.
Selain Puncak Carstensz, wisatawan yang berkunjung ke Intan Jaya, Papua juga bisa datang ke perkampungan Suku Moni di Sugapa. Di sana terdapat mumi bernama Belau Mala. Suku Moni di Distrik Wandai dan Hitadipa masih menerapkan tradisi membuat garam dari kolam air asin yang berlangsung secara turun-temurun.
Baca juga:
Anjing Penjaga Puncak Cartensz Papua, Tak Bisa Menggonggong tapi Bersuara Merdu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.