Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Den Haag memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Belanda dengan menyelenggarakan Indonesia Now di Indonesia House Amsterdam. Acara dua tahunan ini bertujuan untuk menjembatani kerja sama kedua negara dalam berbagai sektor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen KBRI dalam mempererat ikatan melalui dialog terbuka, termasuk diskusi mengenai potensi kerja sama di bidang seni, budaya, pendidikan, dan ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain penyelenggaraan Indonesia Now ini, terdapat beberapa acara persahabatan antara Belanda dengan Indonesia, salah satunya adalah Tong Tong Fair.
Apa Itu Tong Tong Fair?
Dilansir dari denhaag.com, Tong Tong Fair adalah festival budaya terbesar yang diselenggarakan setiap tahun di Malieveld, Den Haag, Belanda.
Acara ini pertama kali digelar pada 1959 dengan nama Pasar Malam Tong Tong sebagai tempat berkumpulnya komunitas Eurasia di Belanda, khususnya mereka yang memiliki latar belakang Indo-Eropa. Pada 1970-an, festival ini berganti nama menjadi Pasar Malam Besar, sebelum akhirnya dikenal sebagai Tong Tong Fair pada 2009.
Tong Tong Fair terinspirasi dari Pasar Gambir di Batavia (sekarang Jakarta), yang pada masa kolonial menjadi pusat pertemuan budaya internasional. Festival ini tidak hanya menampilkan keindahan budaya Indonesia, tetapi juga melibatkan negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, India, dan Malaysia.
Seiring waktu, Tong Tong Fair berkembang menjadi simbol perpaduan budaya Timur dan Barat. Acara ini juga menjadi ruang untuk merayakan sejarah dan budaya Indo-Eropa yang kaya, memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman multikultural di Belanda dan dunia internasional.
Tujuan Tong Tong Fair
Tujuan utama Tong Tong Fair adalah untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Eurasia, khususnya warisan Indo-Eropa. Acara ini dirancang sebagai ruang interaksi yang mempertemukan beragam latar belakang budaya. Tiga elemen utama dalam festival ini adalah Grand Pasar, Tong Tong Festival, dan Food Court.
Dikutip dari tongtongfair.nl, di Grand Pasar, pengunjung dapat menemukan berbagai produk khas Asia seperti tekstil, perhiasan, dan kerajinan tangan dari Indonesia serta negara-negara Asia lainnya. Sementara Tong Tong Festival menawarkan berbagai pertunjukan seni internasional, termasuk musik tradisional krontjong dari Jakarta, jazz dunia dari Bali, hingga pertunjukan mode dari Solo.
Tong Tong Fair yang diselenggarakan 24 Mei hingga 2 Juni 2024 telah berhasil menampilkan pentas budaya, serta pameran eksplorasi sejarah kebaya putih, yang dikurasi oleh Sabine Bolk dan Dido Michielsen.
Bagian yang paling diminati pengunjung adalah Food Court, yang menyajikan beragam makanan autentik khas Asia. Pengunjung dapat menikmati hidangan yang sulit ditemukan di tempat lain di Belanda, seperti masakan dari berbagai daerah di Indonesia. Area ini menjadi tempat favorit untuk berkumpul, mencicipi makanan, dan menikmati suasana kuliner yang kaya akan aroma dan rasa.
Dengan pengunjung lebih dari 70.000 orang setiap tahunnya, Tong Tong Fair tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga simbol integrasi yang sukses dari komunitas Eurasia di Belanda. Festival ini terus menarik perhatian internasional, menjadikannya salah satu acara budaya paling dinanti di dunia.