Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dikenal dengan jaringan kanalnya yang rumit, keindahan arsitektural, dan warisan budayanya, Venesia yang dijuluki Kota Kanal memiliki sejarah panjang sejak berabad-abad lalu yang menarik untuk diketahui. Kota dengan luas 414,6 kilometer persegi ini menjadi salah satu daya tarik negara Italia sehingga ramai dikunjungi pelancong dari berbagai belahan dunia setiap tahunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wilayah Venesia meliputi 118 pulau yang dipisahkan oleh 150 kanal. Oleh karena itu, kota ini memiliki julukan yang merujuk pada kondisi geografisnya, seperti Kota Kanal, Kota Air, dan Kota Terapung.
Awal Berdirinya Venesia
Konon, Venesia pertama kali didirikan pada 421 Masehi. Sebelum menjadi sebuah kota, Venesia hanya merupakan area dekat laguna atau danau-danau kecil yang dijadikan tempat bersembunyi oleh para pengungsi Venti yang melarikan diri dari penjajah Vandal di abad kelima.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada saat itu, Kekaisaran Romawi diserbu oleh suku-suku barbar dan Italia seketika menjadi medan pertempuran bagi suku Hun, Goth, Romawi Timur, dan Lombard. Para pengungsi dari Venti tersebut yang kemudian membangun kota Venesia dan bergabung dengan para penyerang Lombard yang melarikan diri di tahun-tahun berikutnya.
Venesia kekuatan perdagangan terbesar Eropa
Sejarah kota ini baru dimulai di abad keenam. Letaknya yang berada di ujung Jalur Sutra dari Tiongkok, menjadikan Venesia kota kosmopolitan yang strategis. Kota ini menjadi pusat perdagangan mewah dan tujuan akhir dari barang-barang kiriman Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
Venesia terus berkembang hingga ditetapkan sebagai pusat politik dan perdagangan sejak meledaknya konflik politik internal dan aliansi dengan bangsa Franka. Pada abad pertengahan dan era Renaisans, Venesia menjadi kekuatan perdagangan terbesar di Eropa.
Meski demikian, warga Venesia mesti menghadapi Wabah Hitam (Black Death) dan konflik dengan negara-negara tetangga di abad ke-14 di mana saat itu Venesia berbentuk sebagai sebuah republik. Berdiri lebih dari seribu tahun, sejak tahun 697 M hingga 1797 M, Venesia menguasai seluruh wilayah hingga Kreta dan sepanjang sebagian besar garis pantai Balkan, serta menguasai pelabuhan di tempat-tempat seperti Zadar, Kroasia, dan Kotor, Montenegro.
Empat abad setelahnya, Venesia juga mengalami kemunduran dan akhirnya jatuh di bawah kekuasaan Austria. Karena mengalami kemunduran, warga Venesia melakukan perlawanan terhadap Austria pada abad ke-19 dan akhirnya merdeka.
Daniele Manin ditetapkan sebagai presiden Venesia yang sudah merdeka tetapi tidak bertahan lama. Mereka harus kembali menyerah kepada Austria. Penjajahan di Venesia berakhir ketika Prusia berhasil mengalahkan Austria pada 1866 dan mempersilakan kota ini bergabung dengan negara baru Italia hingga saat ini.
Kanal di Venesia
Secara teknis, kota ini merupakan kumpulan pulau-pulau kecil yang dihubungkan oleh jembatan dan jalan setapak. Kanal yang paling terkenal dan terbesar dikenal sebagai Grand Canal yang dapat dilihat dari Istana Doge dan Basilika St. Mary.
Kenapa banyak kanal di Venesia? Dilansir dari Americadomani.com, Sekitar abad ke-5, Venesia awalnya merupakan laguna besar. Ada pulau-pulau kecil seperti rawa di sekitar laguna, masing-masing dipisahkan oleh kanal alami. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Venesia, banyak kanal alami ini diperlebar dan diperdalam. Ini akan membantu mengangkut material di sekitar kota.
Kanal utama atau Grand Canal di Venesia berkelok-kelok melalui kota Venesia dalam bentuk S yang besar. Jalur air kuno ini berukuran panjang 3.800 meter dan lebarnya berkisar antara 30 hingga 90 meter. Di sebagian besar tempat, kedalaman kanal ini sekitar 5 meter.
Kanal ini merupakan jalur air kuno, yang dipenuhi dengan bangunan yang sebagian besar dibangun dari abad ke-13 hingga ke-18. Sebagian besar dibangun oleh keluarga Venesia yang kaya. Kanal menjadi jalur transportasi utama kota ini.
Selama sejarah kota tersebut, warga Venesia telah memperkuat kanal-kanal tersebut dengan batu bata dan material lain untuk mencegah bangunan tenggelam ke dalam air.
Ancaman Over Tourism
Kanal dan bangunan-bangunan di sekitarnya menjadi daya tarik utama kota ini. Wisatawan datang untuk naik gondola menikmati keindahannya. Setiap tahun, belasan juta wisatawan berkunjung ke sana. Jumlah ini dianggap sebagai ancaman terhadap bangunan dan penduduk lokal.
Banjir besar pada 1966, memicu perdebatan yang cukup alot tentang bagaimana cara terbaik Venesia merawat arsitektur dan bangunan di sana. Upaya konservasi yang telah dilakukan mempertahankan sebagian besar suasana yang menjadi ciri khas Venesia, namun banjir tetap menjadi masalah.
Meskipun pariwisata menjadi sektor unggulan, tren overtourism menjadi ancaman tersendiri bagi populasi penduduk tetap di Venesia, yang jumlahnya menurun drastis sejak pertengahan abad ke-20. Berdasarkan data laman Statista, Pada 2023, populasi pusat kota bersejarah tersebut kurang dari 50 ribu orang, sedangkan populasi wilayah metropolitannya ada di angka 641 ribu orang.
Pilihan Editro: Venesia Batasi Pengunjung Tur Kelompok Mulai Agustus 2024