Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah pribadi sekaligus rumah kepresidenan Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Habibie dibuka untuk umum mulai Februari 2025. Rumah ini telah ditransformasi menjadi Wisma Habibie Ainun (WHA) yang bisa dikunjungi secara eksklusif. Selain memberikan pengalaman sejarah dan budaya, rumah ini juga memberi kesempatan masyarakat mengenal lebih dekat sosok Presiden ke-3 Republik Indonesia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta WHA yang juga merupakan cucu Habibie, Nadia Habibie, mengatakan bahwa WHA akan mengenalkan perjalanan hidup inspiratif Habibie dan Ainun yang mengabadikan nilai-nilai cinta, intelektual dan demokrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Wisma Habibie Ainun ditransformasi menjadi rumah kepresidenan yang memberi pengalaman pada tamu agar terinspirasi menjalani hidup lebih bermakna. Dibukanya WHA agar legacy tersebut bisa menyebar lebih luas,” kata Nadia dalam konferensi pers pembukaan Wisma Habibie Ainun di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2024.
Sebelum meninggal, Habibie mengamanatkan agar rumah pribadinya bermanfaat untuk rakyat dan bangsa Indonesia. “Doa dan harapan ini diabadikan dalam sebuah plakat di sebuah sudut tembok di WHA pada saat peresmian bangunan perpustakaan pada 11 Agustus 2009, yang ternyata hari itu ulang tahun terakhir Eyang Ainun sebelum wafat tahun 2010,” ujar Nadia.
Sementara itu, anak sulung BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mengatakan, rumah yang menghadirkan kehangatan keluarga ini diharapkan bisa menjadi inspirasi. Ilham mengatakan Wisma Habibie Ainun akan dikelola secara profesional untuk memberikan pengalaman menarik mengenai pengetahuan dan sejarah dan juga memberikan panggung untuk kebudayaan Indonesia lebih bersinar.
Putra Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, Ilham Akbar Habibie menyampaikan kata sambutan pada peluncuran Wisma Habibie dan Ainun di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, 16 Januari 2025. Bukan sekadar hunian, Wisma Habibie dan Ainun menjadi tempat Habibie & Ainun berbagi cinta dan pengabdian satu sama lain, hingga menjadi tempat disemayamkan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Ruangan Penuh Sejarah
Berada di Jalan Patra Kuningan XIII No. 3, 5, dan 7, rumah itu menawarkan ruangan-ruangan penuh sejarah Habibie dan bukti cinta abadi dengan sang istri. Salah satu ruangan di wisma ini adalah Ruang Pendopo, tempat diadakannya makan malam dan hiburan musik jazz keroncong untuk menjamu tamu. Ruangan yang dihiasi gebyok ini sangat kental nuansa Jawa. Ini merupakan pilihan desain dari Ainun Habibie yang mencintai ornamen Jawa, kayu, dan kaca.
Ruangan yang sebelumnya berfungsi sebagai lapangan tenis keluarga itu pebuh sejarah. Di ruangan itulah Habibie bersama Ginanjar Kartasasmita merumuskan persiapan alih kekuasaan sehari sebelum Habibie dilantik menjadi presiden ketiga RI. Ruangan ini juga menjadi saksi lahirnya benih-benih demokrasi di Indonesia, salah satunya undang-undang kebebasan pers dan pertemuan kabinet terakhir Orde Baru.
Di ruangan ini juga terdapat lemari yang berisi penghargaan lencana tanda jasa yang diterima Habibie dan Ainun sepanjang hidupnya, seperti Bintang Republik Indonesia Adipurna.
Ruangan Persemayaman
Ada satu ruangan yang tidak boleh dimasuki pengunjung, yakni tempat Habibie dan Ainun disemayamkan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Ruangan dengan diberi pembatas ini diisi dengan sofa dan foto-foto kemesraan Habibie dan Ainun. Di ruangan yang dibangun pada 1978 ini, Habibie ingin memperlihatkan bahwa ada tiga cinta di dunia yaitu cinta terhadap ilahi, sesama manusia, dan karya manusia. Beliau juga menggambarkan bahwa cinta dua orang manusia bisa hampir sama dengan rasa cinta kepada Ilahi.
Di sini pengunjung yang mengikuti tur juga akan dipersilakan untuk mengambil foto dan merasakan “kehadiran” Habibie dengan mencium parfum yang merupakan ciri khas dia semasa hidup melalui selembar kain. Puteri Habibie yang merupakan cucu Habibie mengatakan, Habibie sangat menyukai parfum dan ketika mengenakan parfum menyemprotkannya ke badan dan ke udara serta di pipi.
Ruang Tamu dan Rapat
Saat menjadi menteri dan presiden, Habibie menerima banyak tamu di ruangan foyer 3 di dekat ruang persemayaman. Ruangan ini juga sering digunakan untuk rapat kabinet tidak resmi serta menerima kunjungan ribuan orang saat Open House di waktu Lebaran.
Ruangan ini dipenuhi dengan lukisan-lukisan karya wanita seniman Indonesia Maria Tjui yang merupakan favorit Ainun Habibie, dengan karyanya yang ekspresionis.
Ruang Bhineka Tunggal Ika
WHA juga memiliki ruang Bhineka Tunggal Ika yang dihiasi dengan panel-panel budaya simbolis lima pulau besar di Indonesia, yakni Galungan (Jawa), Kapal Pinisi (Sulawesi), Rumah Gadang (Sumatera), Batang Garing (Kalimantan), dan Ukiran Suku Asmat (Papua).
Tepat di pintu masuk, terdapat ornamen peta Indonesia dan kekayaan alam flora dan fauna laut. Di atapnya ada ornamen yang menggambarkan kekayaan flora dan fauna Indonesia darat dan udara.
Koleksi 5.000 Buku
Habibie juga memiliki perpustakaan dengan 5.000 koleksi buku, yang diresmikan 11 Agustus 2009. Uniknya, buku-buku itu bertema budaya, tak ada tentang teknologi seperti yang ia geluti. Buku-buku ini menunjukkan perhatian besar Habibie terhadap budaya.
Selain buku, di sini juga terdapat miniatur pesawat yang dibuat Habibie yaitu N250 dan CN235, serta lukisan potret Habibie-Ainun yang merupakan karya dari seniman Basuki Abdullah.
Taman Intelektual
Saat berada di WHA, jangan lupa mengunjungi Taman Intelektual. Taman terbuka ini dihiasi patung yang melambangkan nilai intelektualitas, seperti The Thinker karya Rodin dan The Thinker versi abstrak cyladic, patung Ganesha simbol kecerdasan, dan patung Bodhisattva. Di masa tuanya, Habibie banyak berjalan kaki di taman itu sambil berfikir. Di taman ini juga terdapat tanaman kegemaran Ainun.
Wisma Habibie Ainun dibuka untuk publik tapi dengan kuota terbatas. Selain ingin mempertahankan nilai sejarah, wisma ini juga menyimpan benda-benda lampau dan autentik yang sangat dijaga oleh keluarga. Namun, bagi yang berminat, seluruh area wisma bisa disewakan untuk keperluan acara seperti pernikahan, lamaran, atau pameran kebudayaan.
Pilihan Editor: Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan