Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang hallyu atau budaya pop Korea yang semakin mendunia, turut menarik minat wisatawan terhadap sejarah dan budaya tradisional Korea. Salah satunya mengunjungi empat istana Dinasti Joseon di Seoul, Korea Selatan. Terbukti dengan jumlah kunjungan keempat istana itu dan Kuil Jongmyo tahun 2024 yang mencapai 12 juta, dan 3 juta di antaranya dari mancanegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keempat istana tersebut adalah Istana Gyeongbok, Changdeok, Changgyeong, dan Deoksu. Istana Gyeongbok yang didirikan pada tahun 1395 merupakan istana utama. Sedangkan Istana Changdeok, Changgyeong, dan Deoksu masing-masing memainkan peran penting selama periode pergolakan politik dan reformasi. Selain itu, Istana Gyeongbokgung umumnya disebut sebagai Istana Utara karena lokasinya di utara, Istana Changdeokgung di timur dan Istana Gyeonghuigung di barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum mengunjungi secara langsung, berikut ini penjelasan singkat keempat istana tersebut.
1. Istana Gyeongbok
Istana Gyeongbok, istana pertama dan terbesar dari lima istana utama Dinasti Joseon, berdiri sebagai simbol keagungan kerajaan. Dibangun pada tahun 1395, istana ini berfungsi sebagai istana utama dan pusat kekuasaan Korea selama berabad-abad. Meskipun mengalami masa penghancuran dan pembangunan kembali, Istana Gyeongbok tetap menjadi representasi ikonik arsitektur tradisional Korea dan kehidupan kerajaan.
Di antaranya Paviliun Gyeonghoeru merupakan contoh utama arsitektur Joseon, dan Paviliun dan kolam Hyangwonjeong. Patung-patung di Balai Geunjeongjeon merupakan contoh teknik seni pahat era Joseon. Sisi barat area di luar Gerbang Heungnyemun ditempati oleh Museum Istana Nasional Korea, sedangkan sisi timur Paviliun Hyangwonjeong di dalam Istana Gyeongbokgung ditempati oleh Museum Rakyat Nasional Korea.
Changdeok Palace di Korea Selatan. Shutterstock
2. Istana Changdeok
Istana Changdeok, dibangun pada tahun 1405, merupakan istana kerajaan kedua dari Dinasti Joseon. Istana ini merupakan istana utama bagi banyak raja Dinasti Joseon, dan merupakan istana yang paling terawat dari lima istana kerajaan Joseon yang tersisa. Terkenal dengan perpaduan harmonisnya dengan lanskap alam, terdapat taman belakang memiliki pohon raksasa yang berusia lebih dari 300 tahun, kolam kecil, dan paviliun.
Taman Istana Changdeokgung di belakang aula dalam, Huwon atau Secret Garden merupakan contoh desain taman tradisional Korea dan ruang rekreasi kerajaan. Paviliun Buyongjeong, Kolam Buyongji, Paviliun Juhamnu, Gerbang Eosumun, Aula Yeonghwadang, Gerbang Bullomun, Paviliun Aeryeonjeong, dan Aula Yeongyeongdang adalah beberapa dari banyak objek wisata yang ada di taman ini. Diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997, Istana Changdeok terkenal dengan arsitektur tradisionalnya yang terpelihara dengan baik dan keindahan pemandangannya.
Changgyeonggung Palace di Korea Selatan. Shutterstock
3. Istana Changgyeong
Istana Changgyeong, dibangun pada tahun 1418 oleh Raja Sejong, raja keempat Joseon dan penemu alfabet Korea Hangeul. Istana ini untuk menghormati ayahnya, Raja Taejong yang sudah pensiun, tapi sering digunakan tempat tinggal bagi para ratu dan selir. Istana ini terkenal karena skalanya yang lebih sederhana dan intim dibandingkan dengan istana kerajaan lainnya.
Pada masa pemerintahan Raja Seongjong (memerintah 1469-1494), istana ini direnovasi dan berganti nama menjadi Istana Changgyeonggung. Kemudian menjadi taman dengan kebun binatang dan kebun raya selama penjajahan Jepang. Lahan istana tetap seperti ini hingga tahun 1983 ketika pemugaran ke kondisi aslinya selesai dilakukan.
Deoksu Palace di Korea Selatan. Shutterstock
4. Istana Deoksu
Istana Deoksu terdaftar sebagai Situs Berserjarah. Awalnya bukan istana kerajaan, melainkan rumah tinggal Pangeran Agung Wolsan (1454-1488), kakak laki-laki Raja Seongjong (1469-1494) dari dinasti Joseon. Nama istana ini diubah menjadi Istana Deoksu setelah Raja Gojong turun takhta kepada Raja Sunjong pada tahun 1907. Istana ini unik karena memadukan arsitektur tradisional Korea dan Barat, yang mencerminkan masa transisi modernisasi Korea pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
5. Kuil Jongmyo
Kuil Jongmyo adalah kuil leluhur kerajaan Dinasti Joseon yang didedikasikan untuk upacara peringatan bagi raja dan ratu yang telah meninggal. Jongmyo merupakan kuil kerajaan Konfusianisme yang tertua dan paling autentik serta ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Kuil ini dibangun pada saat yang sama dengan Istana Gyeongbokgung, di bawah perintah Raja Taejo, raja pertama dinasti Joseon.
KOREA TIMES | VISIT KOREA | CHA